Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Berisi Robot Nano yang Digabung dengan Chip RFID

Kompas.com - 26/01/2021, 08:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut vaksin berisi robot nano yang dapat digabung dengan Chip RFID untuk ditanam di tubuh, beredar di media sosial Facebook.

Disebutkan pula, efek vaksin tersebut menyebabkan lumpuh dan meninggal serta bisa menjadi wabah penyakit baru. 

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Kompas.com, postingan tersebut adalah tidak benar.

Narasi yang beredar

Sebuah postingan mengenai adanya robot nano yang bergabung dengan Chip RFID di dalam vaksin dan nantinya dijadian untuk dipakai alat transaksi beredar di media sosial Facebook.

Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook James Bowie dengan narasi sebagai berikut: 

"SEPERTI BIASA PASTI AKAN ADA YG NYINYIR DAN SINIS GA PERCAYA.. TAPI 100 % AKAN TERJADI..

Aku posting di sini untuk buktiin kalo sudah aku peringatin sebelum nya..

Kalian duduk aja manis sambil ngopi, ngerokok, ngerumpi, cipika cipiki.. ketawa ketiwi.. jalanin hidup seperti biasa..

suatu saat 100 % pasti terjadi.."

Pihaknya kemudian menyertakan tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

"Efek samping vaksin ada yg jangka pendek. dan ada juga yg jangka panjang terjadi nya

Yg jangka pendek: LUMPUH DAN MENINGGAL

Yang jangka panjang : WABAH PENYAKIT JENIS BARU

(Tunggu saat robot nano di dalam vaksin di gabungin dengan CHIP RFID buat alat segala transaksi yg di tanam dalam tubuh dan Jaringan hape 5G udah mulai digunakan dengan menyeluruh)"

Hoak Vaksin Hoak Vaksin

Penelusuran Kompas.com

Terkait dari postingan adanya Chip RFID dalam vaksin tersebut Kompas.com kemudian melakukan penelusuran.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com