Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Shaanxi Tewaskan 830.000 Orang di China

Kompas.com - 23/01/2021, 08:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya 23 Januari 1556, gempa bumi hebat mengguncang wilayah Provinsi Shaanxi, China utara.

Gempa ini menyebabkan kurang lebih 830.000 orang meninggal dunia. 

Perhitungan yang ada mungkin tidak sepenuhnya tepat, mengingat bencana besar ini terjadi sekitar abad ke-16.

Baca juga: Update Covid-19 Dunia 23 Januari: Varian Baru Virus Corona 30 Persen Lebih Mematikan

Gempa bumi paling mematikan

Meski demikian, bencana ini tetap dianggap sebagai salah satu bencana paling mematikan sepanjang sejarah.

Disebutkan dalam Britannica, gempa ini diyakini sebagai gempa bumi paling mematikan sepanjang masa, karena menewaskan sekitar 60 persen populasi dari wilayah tersebut.

Sementara mengutip History.com, gempa terjadi pada tengah malam dan berlanjut dengan gempa-gempa susulan hingga keesokan paginya.

Analisis ilmiah yang dilakukan memperkirakan besaran gempa itu antara M 8,0-8,3, jauh melampaui kekuatan gempa terbesar yang sebelumnya pernah tercatat.

Baca juga: [POPULER TREN] Vaksin Sinovac Tak Mungkin Sebabkan Infeksi Covid-19 | 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia

Kawasan padat penduduk

Banyaknya jumlah korban disebut dipicu oleh padatnya penduduk di wilayah tersebut, ditambah buruknya bangunan rumah yang ditinggali masyarakat.

Mereka kebanyakan membangun rumah menggunakan material batu yang berat. Sehingga ketika roboh dan menimpa penghuninya, akibatnya cukup fatal.

Pasca bencana gempa ini berlangsung, masyarakat kemudian belajar dan memutuskan untuk mengubah bahan membangun rumah dengan material yang lebih ringan dan aman, seperti kayu dan bambu.

Banyaknya korban jiwa yang jatuh juga disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi akibat getaran.

Baca juga: Aktivitas Gempa Meningkat pada Januari 2021, Simak Analisis BMKG

Dampak gempa

Lebih lanjut, gempa Shaanxi yang hanya mengguncang selama beberapa detik ini disebut-sebut menghancurkan gunung, mengubah alur sungai, menimbulkan banjir besar, dan mengakibatkan kebakaran yang berlangsung selama berhari-hari.

Pusat gempa besar ini ada di dekat kota Huaxian, Weinan, dan Huayin, tepatnya di Lembah Sungai Wei, Provinsi Shaanxi.

Di masing-masing dari ketiga kota itu, gempa ini bahkan menewaskan puluhan ribu warga yang itu melebihi separuh warga kota.

Selain rumah dan bangunan yang roboh, gempa juga menimbulkan sejumlah celah atau retakan di permukaan tanah dengan kedalaman kurang lebih 60 kaki atau sekitar 1,8 meter.

Kerusakan dan kematian akibat gempa ditemukan hingga 300 mil atau 482 kilometer dari pusat gempa.

Baca juga: Mengenal Lempeng Filipina Pemicu Gempa di Talaud, hingga Sejarah Gempanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com