KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 6,9 mengguncang wilayah Samudra Selatan di dekat Antartika pada Sabtu (23/1/2021).
Melansir dari BNO News, gempa yang terjadi memicu peringatan dini tsunami untuk daerah-daerah yang hampir tidak berpenghuni menurut para pejabat.
Gelombang tsunami kecil dilaporkan, namun kerusakan serius diperkirakan tidak terjadi.
Baca juga: Benarkah Tsunami Rawan Terjadi di Bulan Desember?
Gempa terjadi pada pukul 20.37 waktu Chili dan berpusat di sekitar 55 kilometer selatan Elephant, sebuah pulau bergunung-gunung dan tertutup es di bagian terluar Kepulauan Shetland Selatan.
Berdasarkan data dari US Geological Survey (USGS) gempa magnitudo 6,9 ini semula diperkirakan berskala 7,3 dan 7,0.
Adapun kedalaman gempa adalah 10 km .
Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...
Pulau-pulau dekat episentrum gempa yang ikut merasakan yakni pulau ELephant, Pulau King George dan Clarence.
Pulau-pulau tersebut tak memiliki penghuni permanen namun merupakan rumah bagi sejumlah stasiun penelitian.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah-wilayah tak berpenghuni itu, namun lokasi berpenghuni yang juga diperingatkan adalah Kota Kecil dan Stasiun Penelitian dengan nama Villa Las Estrellan.
"Permintaan Onemi adalah meninggalkan area pantai di wilayah Antartika," ujar Kantor Darurat Nasional (Onemi).
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...