Yang perlu digarisbawahi, masyarakat perlu memahami mitigasi keselamatan saat terjadi gempa dan melakukan upaya konkret, seperti membangun rumah tahan gempa.
"Berita hoax yang mengatakan Sesar Lembang akan gerak tahun 2021 dan memicu gempa dahsyat itu tidak benar. Gempa hingga saat ini belum dapat diprediksi: kapan, dimana, dan berapa kekuatanya. Semua itu belum dapat diprediksi. Abaikan saja berita-berita seperti itu," tulis Daryono di akun Twitternya.
Berita hoax yang mengatakan Sesar Lembang akan gerak tahun 2021 dan memicu gempa dahsyat itu tidak benar. Gempa hingga saat ini belum dapat diprediksi: kapan, dimana, dan berapa kekuatanya. Semua itu belum dapat diprediksi. Abaikan saja berita-berita seperti itu.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) January 25, 2021
Sementara itu, BMKG Bandung menyampaikan, meskipun Sesar Lembang mempunyai potensi kegempaan terkait dengan waktu, lokasi, dan kekuatan gempa belum dapat diprediksi.
Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan kemungkinan bisa kurang daripada itu.
"Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum," tulis akun resmi Twitter BMKG Bandung, @BMKGBandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tanggapan BMKG Bandung terkait kegempaan Sesar Lembang : pic.twitter.com/6K4lmDslUx
— BMKG Bandung (@BMKGBandung) January 25, 2021