Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi, Gorengan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 26/01/2021, 09:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah meta analisis baru-baru ini menemukan bahwasanya makan-makanan yang digoreng berkaitan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaksuler temasuk serangan jantung dan stroke.

Analisis tersebut berasal dari sejumlah studi di mana 17 studi di antaranya terkait dengan peristiwa kardiovaskular utama.

Adapun 6 penelitian yang lain menyelidiki semua bentuk kematian.

Baca juga: Banyak Bersyukur Disebutkan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Benarkah?

Hasilnya para penulis menemukan bahwa risiko kardiovaskular meningkat setiap tambahan porsi miingguan seberat 114 gram.

Analisis tersebut muncul dalam jurnal Heart sebagaimana diberitakan oleh Medical News Today.

Pada umumnya, pola makan orang barat cenderung olahan daging, lemak jenuh, gula rafinasi dan karbohidrat dengan buah, sayur, biji-bijian dan makanan laut yang sedikit.

Para peneliti kemudian menganalisis makanan yang digoreng dan melihat bagaimana makanan itu berdampak pada kesehatan jantung.

Baca juga: Menilai Kesehatan Jantung dengan Naik Turun Tangga...

Bagaimana efek menggoreng berpengaruh?

Gorenganadekabdullah Gorengan

Para peneliti berpendapat, makanan yang digoreng seperti yang dilapisi tepung mengandung kalori tinggi.

Makanan itu umumnya memiliki rasa enak dan cenderung membuat seseorang makan secara berlebih.

Adapun gorengan yang umumnya berasal dari makanan cepat saji, menurut para peneliti umumnya mengandung lemak trans.

Baca juga: Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

Hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan kadar lipoprotein densitas rendah atau adanya kolestrol jahat.

Serta bisa berdampak pada pengurangan tingkat lipoprotein densitas tinggi atau kolestrol baik.

Para peneliti juga menunjukkan makanan yang digoreng dapat meningkatkan produksi produk sampingan kimiawi yang bisa mempengaruhi respons peradangan tubuh.

Baca juga: Studi: Stroke Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Covid-19

Cara penelitian

Ilustrasi jantungyodiyim Ilustrasi jantung

Penelitian dilakukan penulis dengan mengumpulkan 17 studi yang mencakup data dari 562.445 peserta dan 36.727 kejadian kardiovaskular utama guna menilai hubungan gorengan dengan risiko penyakit krdiovaskular.

Mereka kemudian mengumpulkan data dari enam penelitian yang melibatkan 754.873 peserta dan 85.906 kematian guna mencari hubungan kematiaan dan gorengan.

Hasilnya para peneliti menemukan responden yang makan gorengan paling banyak menunjukkan adanya 28 persen peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama.

Itu berdasarkan perhitungan pada mereka yang makan gorengan banyak.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Adapun 22 persen terlihat adanya risiko penyakit jantung koroner dan 37 persen menunjukkan peningkatan risiko jantung koroner dan gagal jantung.

Meta analisis menemukan setiap penambahan 4 ons makanan gorengan mingguan meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 12 persen, serangan jantung dan stroke 3 persen dan penyakit jantung 2 persen.

Tim mengidentifikasi tak ada hubungan makanan yang digoreng dan kematian akibat kardiovaskular.

Baca juga: Perhatikan Ini untuk Cegah Serangan Jantung Saat Olahraga

Hasil penelitian

Meski demikian penulis menilai ini mencerminkan inkonsistensi dari temuan sebelumnya dan terbatasnya bukti.

Namun penulis meyakini di masa depan akan ditemukan hubungan jika peneliti mengikuti peserta dalam waktu lama.

Prof Riyaz Patel seorang Profesor Kardiologi dan Konsultan Ahli Jantung di Universitas College London mengatakan hasil penelitian ini sesuai dengan pemahaman yang ada saat ini.

"Kami tahu bahwa menggoreng dapat menurunkan nilai gizinya, menghasilkan lemak trans, yang diketahui berbahaya, serta meningkatkan kandungan kalori dalam makanan, yang semuanya pada akhirnya mengarah pada proses yang dapat menyebabkan penyakit jantung,” kata dia.

Baca juga: 9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

Namun penelitian ini dinilai masih memiliki banyak kelemahan seperti studi mengandalkan ingatan responden.

Selain itu studi hanya menilai efek dari satu gorengan yakni ikan goreng dan kentang.

Selain itu kelemahan lain adalah makan gorengan cenderung berkontribusi pada risiko untuk cenderung minum lebih banyak minuman manis, menambah garam, makan tidak sehat lainnya, kurang olahraga, merokok dan sebagainya.

Baca juga: Saat Kenaikan Cukai Rokok Disebutkan Masih Terlalu Kecil...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Gejala Covid-19 yang Berdampak pada Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com