Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Tak Sarankan Bukti Vaksin Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Internasional

Kompas.com - 18/01/2021, 07:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WHO belum menyarankan bukti vaksinasi Covid-19 untuk digunakan sebagai syarat melakukan perjalanan internasional untuk saat ini.

WHO menyebutkan, hal itu dilakukan karena vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih terbatas penggunaannya.

Hal tersebut berdasarkan rekomendasi Komite Darurat WHO yang terdiri dari 19 ahli independen setelah mengadakan pertemuan ke-6 yang dilakukan selama pandemi.

Rekomendasi tersebut telah diterima Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan telah dikirim ke 194 negara anggota WHO.

“Saat ini, jangan menjadikan persyaratan bukti vaksinasi atau imunitas untuk perjalanan internasional sebagai syarat masuk. Karena masih ada hal penting yang belum diketahui mengenai kemanjuran vaksinasi dalam mengurangi penularan dan terbatasnya ketersediaan vaksin,” demikian pernyataan panel WHO dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Selidiki Asal-usul Virus Corona, Tim Ilmuwan WHO Tiba di China

WHO menegaskan, "bukti vaksinasi" tidak mengurangi kewajiban para wisatawan internasional mematuhi langkah pencegahan Covid-19 dalam melakukan perjalanan.

Sementara itu, Ketua Panel WHO, Didier Houssin, mengatakan, ada perbedaan besar di setiap negara mengenai pengujian, karantina, dan larangan perjalanan.

Perbedaan ini, menurut dia, menimbulkan kebingungan.

Oleh karena itu, panel menyarankan WHO agar mengambil tindakan tegas untuk mengeluarkan pedoman yang jelas dan berbasis ilmiah mengenai cara terbaik dalam memfasilitasi dan mengizinkan orang bepergian secara aman, baik melalui udara dan laut. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan, komite berpandangan, saat ini belum ada bukti ilmiah dan ketersediaan vaksin yang mencukupi.

Oleh karena itu, menjadikan bukti vaksinasi untuk syarat perjalanan internasional, tidak untuk dilakukan saat ini.

Baca juga: WHO Peringatkan Tahun Kedua Pandemi Mungkin Lebih Sulit, Apa Sebabnya?

Hal ini dinilai bisa membuat orang-orang melakukan perjalanan yang tidak perlu.

“Jadi kami berusaha melindungi ruang perjalanan dan memastikan ekonomi tidak sepenuhnya terisolasi,” kata dia.

Panel WHO saat ini mendesak negara-negara untuk memantau varian baru virus corona yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.

Pemantauan ini untuk menilai efeknya terhadap kemanjuran vaksin, obat maupun tes diagnostik.

WHO juga menyerukan untuk mempromosikan transfer teknologi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan tujuan mempercepat produksi vaksin global.

Baca juga: WHO Peringatkan Bahaya Varian Virus Corona yang Ditemukan di Jepang

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com