Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Tak Sarankan Bukti Vaksin Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Internasional

WHO menyebutkan, hal itu dilakukan karena vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih terbatas penggunaannya.

Hal tersebut berdasarkan rekomendasi Komite Darurat WHO yang terdiri dari 19 ahli independen setelah mengadakan pertemuan ke-6 yang dilakukan selama pandemi.

Rekomendasi tersebut telah diterima Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan telah dikirim ke 194 negara anggota WHO.

“Saat ini, jangan menjadikan persyaratan bukti vaksinasi atau imunitas untuk perjalanan internasional sebagai syarat masuk. Karena masih ada hal penting yang belum diketahui mengenai kemanjuran vaksinasi dalam mengurangi penularan dan terbatasnya ketersediaan vaksin,” demikian pernyataan panel WHO dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2021).

WHO menegaskan, "bukti vaksinasi" tidak mengurangi kewajiban para wisatawan internasional mematuhi langkah pencegahan Covid-19 dalam melakukan perjalanan.

Sementara itu, Ketua Panel WHO, Didier Houssin, mengatakan, ada perbedaan besar di setiap negara mengenai pengujian, karantina, dan larangan perjalanan.

Perbedaan ini, menurut dia, menimbulkan kebingungan.

Oleh karena itu, panel menyarankan WHO agar mengambil tindakan tegas untuk mengeluarkan pedoman yang jelas dan berbasis ilmiah mengenai cara terbaik dalam memfasilitasi dan mengizinkan orang bepergian secara aman, baik melalui udara dan laut. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan, komite berpandangan, saat ini belum ada bukti ilmiah dan ketersediaan vaksin yang mencukupi.

Oleh karena itu, menjadikan bukti vaksinasi untuk syarat perjalanan internasional, tidak untuk dilakukan saat ini.

Hal ini dinilai bisa membuat orang-orang melakukan perjalanan yang tidak perlu.

“Jadi kami berusaha melindungi ruang perjalanan dan memastikan ekonomi tidak sepenuhnya terisolasi,” kata dia.

Panel WHO saat ini mendesak negara-negara untuk memantau varian baru virus corona yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.

Pemantauan ini untuk menilai efeknya terhadap kemanjuran vaksin, obat maupun tes diagnostik.

WHO juga menyerukan untuk mempromosikan transfer teknologi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan tujuan mempercepat produksi vaksin global.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/18/073500165/who-tak-sarankan-bukti-vaksin-covid-19-untuk-syarat-perjalanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke