Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Misteri Cuaca dan Kendali Pesawat Sriwijaya SJ 182

Kompas.com - 18/01/2021, 06:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA tiga faktor yang diselidiki dalam kecelakaan pesawat udara: cuaca, kegagalan mesin, dan perangkat yang terkait dengan sistem kendali atau flight control.

Dua kecelakaan terakhir pada pesawat maskapai penerbangan Indonesia, yang kebetulan sama-sama menghujam ke lautan, hasil penyelidikannya sama: salah satunya adalah masalah kendali pesawat.

Tulisan ini dan program AIMAN yang akan tayang pada Senin pukul 20.00 tidak bermaksud mendahului hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), melainkan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan penyebab agar bisa menjadi pesan bagi operasional maskapai di masa pandemi yang memang tidak sesibuk biasanya.

Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182

Apa yang terjadi bila tidak sesibuk biasanya?

Setidaknya, regulator penerbangan di Amerika Serikat, Federal Aviaton Administration (FAA), telah memberikan peringatan tentang potensi kegagalan mesin terhadap pesawat Boeing 737 baik jenis next generation maupun classic yang tidak dioperasikan selama selama 7 hari.

Pemeliharaan pesawat dan musim pandemi

Pemeliharaan pesawat memang menjadi masalah krusial dalam penerbangan. Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, pemeliharaan ini dilakukan oleh maskapai yang mengoperasikan pesawat dan berkoordinasi dengan pabrikan pesawat. Di samping itu, pengawasan menyeluruh juga dilakukan regulator, dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan.

Yang cukup melegakan, menurut Alvin, sejak 2016 pengawasan pesawat di Indonesia naik terus peringkatnya hingga menduduki peringkat layanan kualitas penerbangan termasuk faktor keamanan (safety) pada posisi lima besar terbaik di dunia.

"Pada 2016 pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki faktor safety. Pertama, regulasi diperbaiki. Kedua, organisasi regulator diperbaiki. Ketiga, SDM regulator, baik kuantitas maupun kualitas, diperbaiki. Keempat, infratruktur diperbaiki. Kelima, tata pelayanan navigasi penerbangan yang diperbaiki," kata Alvin kepada saya saat wawancara di program AIMAN.

Lalu mengapa kecelakaan tetap terjadi?

Cuaca, mesin, dan kendali pesawat

Saya mendatangi Ketua KNKT 2007-2015 Marsekal Muda Purnawirawan Tatang Kurniadi untuk menanyakan soal permasalahan yang kerap terjadi pada kecelakaan pesawat.

Pertama soal cuaca; kedua soal mesin; dan ketiga soal sistem kendali atau seluruh perangkat yang berkaitan dengan kemudi pesawat.

Apakah benar cuaca bisa diantisipasi?

Jawabnya ya. Cuaca bisa diantisipasi melalui arahan pengawas lalu lintas penerbangan di menara bandara (ATC) atau radar pada pesawat yang dibaca oleh para penerbang.

Bahkan, pesawat penumpang saat ini yang kerap digunakan maskapai besar sudah didesain untuk menghadapi cuaca buruk sekalipun, termasuk jika terkena sambaran petir, misalnya.

Demikian pula dengan mesin. Tatang menyampaikan, setiap sekolah pilot di mana pun selalu memiliki kurikulum mematikan mesin di udara lalu mencoba mendaratkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com