Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Stunting? Ketahui Penyebab dan Pencegahannya

Kompas.com - 14/01/2021, 16:35 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Stunting dapat terjadi karena kondisi ibu yang kurang asupan gizi dan sering mengalami anemia (kurangnya sel darah merah).

Sementara, bila ibu tidak mendapat asupan gizi yang cukup saat hamil, dapat memperparah kondisi bayi.

Selain kondisi fisik ibu, stunting juga dipengaruhi oleh kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat. Sanitasi yang kurang memadai, dapat menjadi faktor penyebab stunting.

Jika ditarik lebih luas, penyebab stunting juga karena faktor pendidikan, ekonomi, sosial, dan fasilitas kesehatan.

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi, sebelum dan saat masa kehamilan, bisa terjadi karena fasilitas kesehatan yang minim serta tidak menjangkau semua kalangan.

Adapun faktor yang menjadi penyebab seorang anak mengalami stunting, ditentukan berdasarkan 1000 Hari Pertama Kehidupan atau balita di bawah tiga tahun.

Penyebab stunting balita di bawah tiga tahun adalah:

  • Tidak mendapat ASI eksklusif
  • Tidak menerima makanan pengganti ASI
  • Makan makanan yang kurang sehat

Cara mencegah stunting dan penanganannya

Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:

1. Memenuhi gizi ibu

Kondisi kesehatan ibu perlu terus dipantau, baik sebelum, saat, maupun sesudah masa kehamilan. Gizi ibu dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Gizi juga dapat ditingkatkan melalui suplemen atas anjuran dokter.

Selain itu, ibu hamil disarankan rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.  

2. ASI eksklusif untuk bayi

Ibu perlu memberikan ASI eksklusif untuk bayi sampai usia 6 bulan. Kebutuhan gizi dan pertumbuhan anak usia 0-6 bulan ditentukan oleh pemberian ASI eksklusif.

Dalam ASI, terdapat protein whey dan kolostrum yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.

3. Dampingi dengan MPASI sehat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com