Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkapan Dukacita Mengalir atas Berpulangnya Syekh Ali Jaber

Kompas.com - 14/01/2021, 14:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ulama dan pendakwah Indonesia, Syekh Ali Jaber, meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) pada pukul 08.30 WIB.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Ia sempat dikonfirmasi positif Covid-19, tetapi telah dinyatakan negatif sebelum berpulang pada pagi ini.

Ungkapan duka mengalir atas kepergian Syekh Ali Jaber. Di media sosial Twitter, #SyekhAliJaber menjadi trending topic.

Kementerian Agama

Akun Twitter resmi Kementerian Agama, @Kemenag_RI, menyampaikan dukacita atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Berduka atas wafatnya Syaikh Ali Jaber. Semoga almarhum senantiasa mendapat limpahan rahmat dari Allah Swt. Aamiin," demikian Kemenag dalam twitnya.

Baca juga: Ini Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber kepada Ridwan Kamil

Nahdlatul Ulama

Ungkapan duka juga disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atas berpulangnya Syekh Ali Jaber. Pernyataan duka ini disampaikan melalui Instagram @nahdlatululama. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (@nahdlatululama)

Muhammadiyah

Persyarikatan Muhammadiyah turut mengucapkan dukacita atas berpulangnya Syekh Ali Jaber.

Ungkapan dukacita itu diunggah melalui akun Instagram resmi Persyarikatan Muhammadiyah, @lensamu.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber, Kamis 14 Januari 2021, pukul 08.30 WIB. Semoga husnul khatimah dan dirahmati allah Subhanahu wata'ala, serta diberi ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan," tulis akun @lensamu. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI)

MUI juga mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya Syekh Ali Jaber. Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Chalil Nafis, seperti diunggah akun Instagram @muipusat, menilai, Syekh Ali Jaber merupakan orang saleh dan dai yang istiqamah.

MUI menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya Syekh Ali JAber. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Majelis Ulama Indonesia (@muipusat)

Susilo Bambang Yudhoyono

Melalui akun Twitter-nya, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.  

SBY mengenang Syekh Ali Jaber sebagai sosok yang teduh dan mencerdaskan umat.

"Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian (hatred) & juga bukan permusuhan (hostility). Mendengarkan ceramahnya, hati saya tenteram & bersyukur karena itulah ajaran Islam yang sejati," demikian SBY dalam twitnya.

Masih dalam twitnya, menurut SBY, Syekh Ali Jaber sempat menjenguk dan mendoakan Ibu Ani Yudhoyono saat menjalani perawatan di Singapura. Tausiah yang diberikan, kata SBY, menguatkannya untuk tabah menerima cobaan.

"Selamat jalan sahabatku," tulis SBY.

*****

Sejumlah pesohor seperti Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier juga mengungkapkan dukacita setelah mendapatkan informasi berpulangnya Syekh Ali Jaber. 

Ungkapan duka juga dilayangkan para pengguna Twitter.

Syekh Ali Jaber merupakan ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976. Ia memiliki nama lengkap Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber.

Pada usia yang masih sangat muda, yaitu 11 tahun, Syekh Ali Jaber telah hafal 30 juz Al Quran dan mulai berdakwah di masjid-masjid. Hal ini tak lepas dari peran ayahnya yang selalu memotivasi untuk belajar ilmu agama dan Al Quran.

Syekh Ali Jaber mulai pindah ke Indonesia pada 2008 dan mendapatkan respons di tengah masyarakat Indonesia. Ia dikenal dengan metode dakwahnya yang lembut.

Pada 2011, Syekah Ali Jaber resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com