Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penyair Kahlil Gibran Dilahirkan

Kompas.com - 06/01/2021, 09:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tahun berikutnya, saudara laki-laki dan ibunya juga meninggal.

Didukung secara finansial oleh saudara perempuannya yang masih hidup (dia seorang penjahit), Gibran terus mengerjakan seninya.

Pada 1904, Gibran mulai menikmati pameran gambarnya di studio Day dan dia mulai menulis kolom mingguan untuk surat kabar Arab al-Mohajer.

Baca juga: Trending di Twitter, Mengenang 20 Tahun Kepergian Riyanto

Gibran menarik penggemar untuk "puisi prosa," yang lebih mudah diakses daripada karya tradisional Arab dan mengeksplorasi tema-tema kesepian dan hilangnya koneksi dengan alam.

Dia menerbitkan pamflet tentang kecintaan terhadap musik pada 1905 dan diikuti dengan dua kumpulan cerita pendek.

Sementara itu, Gibran tumbuh dekat dengan Mary Haskell, seorang kepala sekolah progresif yang menjadi dermawan penulis dan kolaborator sastra.

Baca juga: Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...

Pindah ke New York

Dia mendanai pendaftarannya di Academie Julian di Paris, dan kemudian pindah ke New York City pada 1911.

Kemudian pada 1912 Gibran mulai memantapkan hatinya di lingkaran artistik New York.

Gibran mengadakan pameran lukisannya pada akhir 1914, walaupun saat itu gaya yang dipengaruhi simbolis sudah ketinggalan zaman di dunia seni.

Baca juga: Mengenang Ricky Yacobi dan Kiprahnya di Lapangan Hijau...

Gibran juga menulis untuk surat kabar Arab al-Funun dan dengan pecahnya Perang Dunia I ia mengekspresikan kecenderungan yang lebih nasionalis.

Dia bergabung dengan dewan direksi surat kabar lain, Fatat Boston.

Pada 1920, Gibran mendirikan al-Rabitah al-Qalamiyah (The Pen Bond), sebuah komunitas penulis Arab.

Baca juga: Profil dan Karya Louise Glück, Penyair Amerika Serikat Penerima Nobel Sastra 2020

Dengan bantuan Mary Haskell, Gibran mulai menulis buku dalam bahasa Inggris, menghasilkan kumpulan perumpamaan dengan The Madman (1918) dan The Forerunner (1920). Pada 1919, dia juga menerbitkan puisi al-Mawakib (Prosesi) dan buku seni, Twenty Drawings.

Gibran menjadi terkenal dengan menerbitkan buku berjudul The Prophet.

Berpusat pada karakter Almustafa, seorang pria suci yang akan kembali ke rumah setelah 12 tahun di pengasingan, buku tersebut menjelaskan tentang masalah cinta, kesedihan, dan agama melalui 26 esai puisi.

Baca juga: Mengenang Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com