Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penyair Kahlil Gibran Dilahirkan

Kompas.com - 06/01/2021, 09:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 138 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 6 Januari 1883, penulis dan seniman kelahiran Lebanon Kahlil Gibran dilahirkan.

Dia menjadi terkenal karena karya mistik Arab dan Inggrisnya memperoleh ketenaran setelah penerbitan "The Prophet" pada 1923.

Mengutip Biography, Kahlil Gibran adalah seorang anak muda yang pendiam dan sensitif.

Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas

Dia menunjukkan bakat artistik dan kecintaan pada alam yang menjadi bukti dalam karya-karya selanjutnya.

Pendidikan awalnya bersifat sporadis, meskipun ia menerima pelajaran informal dari dokter setempat.

Diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2008, Gibran lahir di tengah keluarga miskin di Desa Bsharre/Besharri/Bisharri/, di Lembah Qadhisa/Kadisha, Lebanon Utara.

Baca juga: Mengenang Mantan Penyiar TVRI Inke Maris dan Perjalanan Hidupnya...

 

Ayahnya, Khalil, cuma petani gurem. Ibunya, Kamle (Kamila) Rahme, adalah janda beranak satu, Boutros.

Ayah Gibran yang temperamental bekerja sebagai pemungut pajak, tetapi dia didakwa melakukan penggelapan dan hartanya disita.

 

Gibran sendiri memiliki dua adik perempuan, Mariana dan Sultana (Sultaneh). 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Peristiwa Kudatuli, Sabtu Kelam 27 Juli 1996...

Mencari kehidupan yang lebih baik, ibu Gibran pada 1895 memindahkan keluarganya ke Boston, Massachusetts, tempat mereka menetap di lingkungan imigran South End.

Di Amerika Serikat itulah, dia mengenal komunitas artistik Boston.

Gibran menerima sekolah formal pertamanya pada usia 13 tahun. Dia terdaftar dengan nama Kahlil Gibran yang sekarang dikenal umum.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Berminat pada puisi

Dia diarahkan ke fotografer dan penerbit Fred Holland Day yang mengasuh bakat Gibran dan memperkenalkannya ke komunitas artistik yang lebih luas.

Lalu pada usia 15 tahun, Gibran kembali ke negara asalnya untuk bersekolah di sekolah Maronite di Beirut, di mana dia menunjukkan minat pada puisi dan mendirikan majalah siswa.

Dia kembali ke Boston pada 1901, tidak lama setelah kematian salah satu saudara perempuannya karena tuberkulosis.

Baca juga: Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop...

Tahun berikutnya, saudara laki-laki dan ibunya juga meninggal.

Didukung secara finansial oleh saudara perempuannya yang masih hidup (dia seorang penjahit), Gibran terus mengerjakan seninya.

Pada 1904, Gibran mulai menikmati pameran gambarnya di studio Day dan dia mulai menulis kolom mingguan untuk surat kabar Arab al-Mohajer.

Baca juga: Trending di Twitter, Mengenang 20 Tahun Kepergian Riyanto

Gibran menarik penggemar untuk "puisi prosa," yang lebih mudah diakses daripada karya tradisional Arab dan mengeksplorasi tema-tema kesepian dan hilangnya koneksi dengan alam.

Dia menerbitkan pamflet tentang kecintaan terhadap musik pada 1905 dan diikuti dengan dua kumpulan cerita pendek.

Sementara itu, Gibran tumbuh dekat dengan Mary Haskell, seorang kepala sekolah progresif yang menjadi dermawan penulis dan kolaborator sastra.

Baca juga: Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...

Pindah ke New York

Dia mendanai pendaftarannya di Academie Julian di Paris, dan kemudian pindah ke New York City pada 1911.

Kemudian pada 1912 Gibran mulai memantapkan hatinya di lingkaran artistik New York.

Gibran mengadakan pameran lukisannya pada akhir 1914, walaupun saat itu gaya yang dipengaruhi simbolis sudah ketinggalan zaman di dunia seni.

Baca juga: Mengenang Ricky Yacobi dan Kiprahnya di Lapangan Hijau...

Gibran juga menulis untuk surat kabar Arab al-Funun dan dengan pecahnya Perang Dunia I ia mengekspresikan kecenderungan yang lebih nasionalis.

Dia bergabung dengan dewan direksi surat kabar lain, Fatat Boston.

Pada 1920, Gibran mendirikan al-Rabitah al-Qalamiyah (The Pen Bond), sebuah komunitas penulis Arab.

Baca juga: Profil dan Karya Louise Glück, Penyair Amerika Serikat Penerima Nobel Sastra 2020

Dengan bantuan Mary Haskell, Gibran mulai menulis buku dalam bahasa Inggris, menghasilkan kumpulan perumpamaan dengan The Madman (1918) dan The Forerunner (1920). Pada 1919, dia juga menerbitkan puisi al-Mawakib (Prosesi) dan buku seni, Twenty Drawings.

Gibran menjadi terkenal dengan menerbitkan buku berjudul The Prophet.

Berpusat pada karakter Almustafa, seorang pria suci yang akan kembali ke rumah setelah 12 tahun di pengasingan, buku tersebut menjelaskan tentang masalah cinta, kesedihan, dan agama melalui 26 esai puisi.

Baca juga: Mengenang Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

Ulasan terbatasnya beragam, tetapi The Prophet dengan cepat membuat pengarangnya merasakan ketenaran yang tersebar luas.

Gibran menjadi pejabat New Orient Society di New York, yang membanggakan penulis seperti Bertrand Russell dan HG Wells untuk jurnal triwulanannya.

Pada 1928, dia menyampaikan salah satu bukunya yang terkenal, Jesus, the Son of Man, kumpulan refleksi tentang Kristus dari orang-orang bersejarah dan imajiner.

Baca juga: Mengenang Desainer Barli Asmara dan Karya-karyanya...

Namun, saat itu Gibran juga sedang memerangi alkoholisme dan menjadi lebih tertutup.

Satu buku terakhir yang telah diselesaikan, The Earth Gods, masuk rak pada awal 1931.

Dia juga menyelesaikan sebuah manuskrip yang menjadi The Wanderer (1932) tak lama sebelum kematiannya pada 10 April 1931, karena sirosis hati.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com