Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Kalender 1971 dan 2021 Disebut Kembar karena Siklus 50 Tahunan

Kompas.com - 05/01/2021, 18:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah informasi terkait adanya kesamaan antara kalender 1971 dengan 2021 ramai beredar di media sosial.

Bahkan dalam unggahan foto tersebut, apabila disandingkan terdapat kesamaan 100 persen baik dari jumlah tanggal, hari dimulainya sebuah bulan, hingga kapan bulan berakhir, semua terjadi pada hari yang sama.

Misalnya 1 Januari 1971 jatuh pada Jumat, 1 Januari 2021 pun jatuh pada hari yang sama.

Pengunggah menyebutnya sebagai siklus 50 tahunan, namun klaim itu ternyata tidak benar, dan hanya sebuah kebetulan belaka.

Baca juga: Foto Viral Kalender 1971 Disebut Kembar dengan 2021, Apa Penjelasannya?

Narasi yang beredar

Akun Instagram @aqunhiburan pada Sabtu (2/1/2021) mengunggah sebuah foto yang menyandingkan dua kalender, yakni 1971 dan 2021.

Kalender itu menunjukkan adanya kesamaan baik dari hari dimulainya tanggal, yakni 1 Januari yang jatuh pada Jumat, seterusnya sama hingga hari di mana bulan berakhir, tanggal 31 jatuh sama-sama pada Minggu.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Pengunggah menyertakan keterangan yang menyebut kesamaan tersebut merupakan siklus  setengah abad sekali.

"Siklus 50 tahun sekali," tulisnya.

Unggahan foto yang sama juga dibuat oleh akun Facebook Andriana pada Senin (4/1/2021).

"Ternyata kalender 1971 dan 2021 sama perputaran 50 tahun. Kalau gak percaya silakan dicek, tulis dia.

Baca juga: Kasus Parodi Indonesia Raya, Mengapa Pelecehan Simbol Negara Masih Kerap Terjadi?

Tangkapan layar unggahan Instagram yang menyandingkan dua kalender Masehi tahun 1971 dan 2021.Instagram Tangkapan layar unggahan Instagram yang menyandingkan dua kalender Masehi tahun 1971 dan 2021.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Konfirmasi Kompas.com

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni menyebut, kesamaan alender 1971 dengan 2021 seperti dalam unggahan disebutkan tidak mengenal konsep pola pengulangan 50 tahun sekali.

"Proses pengulangannya tidak melulu 50 tahun lalu kok. 1971, 1982, 1993, 1999, 2010, itu yang masa lalu, kemudian 2027 di masa depan itu juga akan sama (dengan kalender 2021)," jelas Sungging saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI

Ia menjelaskan sesungguhnya kalender hanyalah sistem waktu yang berulang sama seperti hitungan jam.

Jika suatu kali ditemukan ada yang sama, maka itu adalah hal yang wajar.

Menilik asal-muasalnya, sesungguhnya kalender Masehi didasarkan pada perhitungan Matahari.

"Secara astronomi, kalender satu tahun itu biasanya dinyatakan sebagai proses ketika Bumi melakukan satu periode edar mengelilingi Matahari," jelas Sungging.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Meskipun demikian, dalam penerapannya kalender itu tidak murni berdasar hitungan persis aktivitas Bumi dan Matahari di tata surya sana.

Sudah ada campur tangan manusia yang melibatkan perhitungan matematis yang cermat untuk bisa menyelaraskan proses alam semesta dengan jalannya kehidupan manusia sehari-hari.

"Memang dalam proses modern ini, sistem kalender lebih sebagai sistem matematika, yang sudah diperhitungkan dengan cermat," ungkap Sungging.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

 

Misalnya adalah pembulatan yang dilakukan dalam Tahun Kabisat atau tahun yang terdiri dari 366 hari.

"Tahun kabisat itu juga memang pembulatan matematis, karena secara matematis satu tahun itu dihitung sebesar 365,25 hari. Makanya perlu ada pembulatan di tahun kabisat," urainya.

"Kalau tidak, nanti ada pemotongan hari karena hari kalender tidak sesuai lagi kondisi astronomis. Misalnya awal tahun baru biasanya berdekatan dengan perihelion," pungkas Sungging.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Boks Terobos Lampu Merah hingga Tabrak Pengendara Motor di Klaten

Kesimpulan

Adanya kesamaan dalam kalender 1971 dan 2021 Masehi tidak bisa disebut sebagai siklus 50 tahun sekali, karena pada kenyataannya kalender antara tahun satu dan yang lainnya memang bisa sama persis, meski tidak dalam jarak 50 tahun.

Selain itu, jika benar siklus 50 tahunan ini terjadi, semestinya kalender 2071 juga sama dengan kalender tahun ini, tapi kenyataannya tidak.

Baca juga: Viral, Video Bocah Ngamuk dan Banting Motor Saat Akan Ditilang Polisi di Kalsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com