KOMPAS.com - Salah satu bantuan sosial dari pemerintah yang disalurkan mulai hari ini, Senin (4/1/2021), bansos sembako.
Anggaran untuk bansos sembako ini total Rp 42,5 triliun yang diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, penerima bansos sembako adalah keluarga miskin dan rentan yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Ini harus terdaftar di DTKS, karena mekanismenya berbeda dengan yang kemarin. Ini penyalurannya melalui Himbara ke rekening masing-masing, tidak berupa barang," kata Asep saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/1/2021).
Selama setahun, dari Januari hingga Desember 2021, bansos sembako diberikan sebesar Rp 200.000 per bulan.
Baca juga: Cair Januari-April 2021 untuk 10 Juta Orang, Ini Cara Cek Penerima Bansos Rp 300.000
Untuk mengecek status penerima bansos sembako, bisa dilakukan dengan membuka laman DTKS di https://dtks.kemensos.go.id/
Berikut langkah-langkahnya:
DTKS akan menampilkan daftar rumah tangga yang terdaftar sesuai dengan wilayah yang telah ditentukan.
Cari nama kepala rumah tangga, kemudian lihat pada kolom kepesertaan yang berada di sebelah kanan.
Jika terdaftar sebagai penerima bansos sembako, status BSP akan tertulis 'YA'
Sebagai catatan, kepala rumah tangga tidak selalu terdaftar sebagai penerima bantuan.
Penerima bantuan bisa berasal dari salah satu anggota rumah tangga atau keluarga di rumah tangga tersebut.
Selain itu, DTKS juga bisa digunakan untuk mengecek status kepesertaan PKH dan BST.
Baca juga: Mulai Besok, Ada 3 Bansos yang Akan Disalurkan, Apa Saja?
Seperti diberitakan Kompas.com, 29 Desember 2020, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengingatkan seluruh penerima bantuan untuk tidak menggunakan uang bansos untuk membeli rokok.
Hal ini instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo.
Pemerintah akan melakukan evaluasi jika ditemukan penerima bantuan yang menggunakan uang bansos untuk membeli rokok.
"Karena sekali lagi jangan sampai bantuan ini untuk kesehatan namun kemudian ada masalah karena digunakan untuk rokok," kata Risma.
Kemensos akan mempersiapkan mekanisme untuk mengetahui pembelanjaan uang bansos oleh penerima bantuan.
"Kami berharap sekali lagi karena itu akan berpengaruh terhadap rencana-rencana yang sudah dilakukan oleh pemerintah jangan kemudian karena beli rokok dan kemudian menjadi sakit," kata Risma.
Baca juga: Disalurkan 4 Kali pada 2021, Ini Jadwal Pencairan Bansos Program Keluarga Harapan