KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terkena bencana alam.
Selain terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni lempe Indo-Australia, Eurasi, dan Pasifik, Indonesia juga terletak dalam jalur lingkar cincin api atau ring of fire.
Karena itulah, masyarakat Indonesia sudah akrab dengan beragam fenomena bencana alam, mulai dari kebakaran hutan, tanah longsor, tsunami, gunung meletus, banjir, hingga gempa bumi.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Gempa menjadi salah satu bencana yang kerap terjadi, bahkan beberapa di antaranya menyebabkan gelombang tsunami.
Sejauh ini, tidak ada alat yang benar-benar bisa memprediksi kapan bencana-bencana di atas akan datang menghampiri.
Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?
Berikut fenomena bencana di awal tahun 2020 dan 2021:
Diberitakan Kompas.com (2/1/2020), sejumlah wilayah di lima wilayah kota Jakarta terendam banjir sejak Rabu, 1 Januari 2020.
Menurut BMKG, banjir Jakarta dan sekitarnya disebabkan karena curah hujan yang ekstrem.
Hasil pemantauan BMKG di Landasan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, curah hujan mencapai 377 milimeter.
Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?
Angka tersebut disebutkan merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya pada 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.
Tercatat 31.323 warga yang berasal dari 158 kelurahan mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Banjir tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga jalan-jalan protokol Jakarta.
Bahkan salah satu warga di Ciputat meninggal karena tersengat listrik di rumahnya yang tengah terendam banjir.
Baca juga: Melihat Cara Belanda Mengatasi Banjir...
Di tengah situasi banjir yang terjadi, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa seluruh akses jalan tol dalam kota digratiskan hingga 2 Januari 2020 pukul 12.00 WIB.
Kebijakan ini sebagai bentuk kompensasi Pemerintah bagi masyarakat yang terdampak banjir.