Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Nias, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 31/12/2020, 20:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa bumi berkekuatan M 5,2 mengguncang wilayah Nias, Sumatera Utara di penghujung tahun 2020.

Gempa tersebut terjadi pada Kamis (31/12/2020) sekitar pukul 17.49 WIB.

Dari monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,32 LU dan 97,64 BT.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Atau berada di laut dengan jarak 34 km arah barat daya Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 23 km.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan jenis gempa bumi yang terjadi di Nias termasuk dalam gempa bumi dangkal.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang Kompas.com, Kamis (31/12/2020) malam.

Baca juga: Gempa Susulan di Ambon Terjadi hingga 1.120 Kali, Apa Analisisnya?

Gempa susulan

Bambang menambahkan, hingga pukul 18.06 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock.

Adapun analisis pada mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).

Adapun dampak dari guncangan gempa dirasakan di Teluk dengan skala II-III MMI atau getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Baca juga: Gempa Turki, Magnitudo Berapa yang Berpotensi Memicu Tsunami?

Sejauh ini, imbuhnya belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hasil permodelan, gempa bumi disebut tidak berpotensi tsunami.

Rekomendasi

Bambang menyampaikan agar masyarakat tetap tenang dan diimbau tak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ia juga menyampaikan agar masyarakat menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” katanya lagi.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

Lebih lanjut ia menyebut untuk informasi resmi seputar gempa dapat dipantau melalui:

  • Instagram/Twitter: @infoBMKG)
  • Website: http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id
  • Telegram channel: https://t.me/InaTEWS_BMKG
  • Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: 5 Tips Mencuci Pakaian Saat Musim Hujan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warganet Keluhkan Cuaca April 2024 Sangat Panas, BMKG Beri Penjelasan

Warganet Keluhkan Cuaca April 2024 Sangat Panas, BMKG Beri Penjelasan

Tren
4 Mitos tentang Suplemen yang Banyak Beredar

4 Mitos tentang Suplemen yang Banyak Beredar

Tren
Aktivitas Kegempaan di Gunung Gamalama Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Aktivitas Kegempaan di Gunung Gamalama Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Tren
10 Rudal Balistik dengan Jangkauan Terjauh di Dunia Beserta Negara Pemiliknya

10 Rudal Balistik dengan Jangkauan Terjauh di Dunia Beserta Negara Pemiliknya

Tren
WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

Tren
Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com