Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Bencana Awal Tahun: Banjir Jakarta 2020 dan Gempa Sumba 2021...

Kompas.com - 01/01/2021, 15:07 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Hujan tahun baru kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yg merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali. Hujan kali ini bukan hujan biasa," ujar Doni Monardo, Kepala BNPB sebagaimana diberitakan Kompas.com (1/1/2020).

Baca juga: Saat Curah Hujan Ekstrem Dituding Jadi Penyebab Banjir Jakarta di Awal 2020...

Gempa Sumba

Setahun berlalu, hari ini, Jumat (1/1/2021) tahun baru di Indonesia kembali dibuka dengan bencana.

Kali ini gempa berkekuatan 5,0 dalam skala Magnitudo dilaporkan terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyebut gempa Sumba terjadi pada Jumat (1/1/2021)sekitar pukul 06.12 WIB atau pukul 05.12 WITA.

Pusat gempa terletak di laut dengan kedalaman 83 km dan jarak 21 kilometer arah barat laut Kota Tambolaka, Sumba barat daya, NTT.

Baca juga: Akhir Tahun, Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Nias, Tak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami yang Senyap di Mentawai

Berdasarkan kedalamannya, gempa ini termasuk gempa dengan kedalaman menengah.

Guncangan yang dihasilkan cukup kuat dirasakan warga yang ada di Tambolaka, bahkan dirasakan hingga ke wilayah Labuan Bajo sehingga menyebabkan mereka berhamburan lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono sebagaiama dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/1/2021).

Baca juga: Soal Karhutla dan Kabut Asap, Walhi: Ini Bencana Ekologis

Analisis BMKG menjelaskan peristiwa alam ini terjadi akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lembeng Indo-Australia yang tersubuksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault)," jelas Daryono.

BMKG pun menyebut, gempa ini adalah gempa pertama yang terjadi pada 2021.

Baca juga: Catat, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Masyarakat untuk Hadapi Bencana

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com