Selanjutnya yang kedua, adalah troll yang dilakukan atas dasar keinginan diri sendiri demi mendapatkan kepuasan, karena mendapat perhatian.
"Ada juga yang orang itu suka nge-troll, suka ngasih comment, tapi itu (untuk) kepuasan diri, memang ujungnya attention," ujar dia.
Baca juga: Tahun Depan Harga Makin Meroket, Simak Lagi 10 Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Terakhir, Fahmi mengatakan konten sensasi semacam itu menjadi wajar ditemukan di media sosial.
Meski menimbulkan dilema tersendiri, namun dengan cara seperti itu lah mereka bisa tetap eksis dan mendapat apa yang mereka cari, perhatian.
"Saya kira itu wajar, karena sebetulnya itu kan soal kreatif, di YouTube, Instagram, TikTok, itu kreasinya terutama dalam bentuk video. Tapi kan kreativitas kadang-kadang ada limitnya," kata Fahmi.
Oleh karena itu, mereka harus menemukan metode baru dalam berkarya agar atensi yang diharapkan dapat tercapai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Cara Membuat Avatar https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.