Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FSGI Minta Daerah yang Gelar Pilkada Tunda Buka Sekolah pada Januari 2021

Kompas.com - 06/12/2020, 19:21 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia di sejumlah daerah akan memberikan hak suaranya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, meski berada dalam kondisi pandemi virus corona.

Tercatat ada 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten yang akan menggelar pemungutan suara Pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

Pilkada ini dilaksanakan tiga minggu sebelum sekolah tatap muka kembali diperbolehkan pada Januari 2021.

Melihat kondisi tersebut, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun meminta daerah yang menggelar Pilkada 2020 agar menunda pembelajaran tatap muka.

"Penundaan ini harus menjadi pertimbangan pemerintah pusat dan daerah, terutama di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada serentak," kata Sekjen FSGI, Heru Purnomo, dalam siaran persnya, Minggu (6/12/2020).

Baca juga: Berikut Daftar 270 Daerah yang Gelar Pilkada Serentak 9 Desember 2020

Alasannya, dari hasil pantauan anggota FSGI di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada, banyak terjadi pengerahan massa dalam jumlah besar dan pawai yang mayoritas peserta tidak mengenakan masker.

FSGI memperkirakan, usai surat suara selesai dihitung, kemungkinan akan ada juga perayaan kemenangan dari paslon yang meraih suara terbanyak.

"Berarti potensi menciptakakan kerumunan sangat tinggi dan kemungkinan protokol kesehatan banyak diabaikan," jelasnya.

Heru mengatakan dengan kondisi tersebut pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan kasus virus corona di daerah yang menggelar Pilkada 2020.

Baca juga: Menimbang Risiko Petugas KPPS Jemput Suara Pasien Covid-19 pada Pilkada 2020

Libur akhir tahun

Namun selain Pilkada, FSGI juga akan menyoroti potensi lonjakan kasus Covid-19 karena momentum libur akhir tahun.

Daerah yang tidak menggelar Pilkada juga memiliki potensi yang sama akibat cuti bersama, liburan sekolah, dan liburan Natal.

Sebab, Heru mengatakan, liburan bersama biasanya diisi dengan berwisata ke destinasi wisata di berbagai wilayah.

"Pastinya akan ada anak-anak yang diajak liburan ayah dan ibunya," tulis FSGI.

Oleh karena itu, FSGI meminta pemerintah benar-benar mempertimbangkan penundaan pembukaan sekolah pada Januari 2020, khususnya di daerah yang menggelar Pilkada.

Menurut Heru, pemerintah wajib menjamin kesehatan dan keselematan, baik tenaga pendidik maupun peserta didik selama pandemi virus corona.

"Membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 harus benar-benar mempertimbangkan kenaikan kasus pasca-Pilkada dan liburan akhir tahun demi mencegah sekolah menjadi klaster baru penularan Covid-19," tegas Heru.

"Jika kasus meningkat signifikan, pemerintah menunda dahulu buka sekolah tatap muka di bulan Januari," imbuhnya.

Baca juga: Jelang Pilkada di Jateng, Ini Aturan yang Wajib Kamu Tahu Saat Mencoblos di TPS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com