Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Salah Tes, 1.300 Orang di Inggris Dinyatakan Positif Covid-19

Kompas.com - 29/11/2020, 08:33 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 1.300 orang di Inggris mendapatkan hasil tes Covid-19 yang keliru. Mereka dinyatakan terinfeksi Covid-19 akibat kesalahan di sebuah laboratorium milik pemerintah, NHS Test and Trace.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (28/11/2020), kesalahan itu diakui dalam keterangan Departemen Kesehatan dan Perlindungan Sosial.

"NHS Test and Trace telah menghubungi 1.311 orang yang keliru diberitahu bahwa hasil uji Covid-19 mereka, yang diambil pada 19-23 November, adalah positif," kata juru bicara departemen, dalam sebuah pernyataan.

"Masalah yang terjadi pada zat kimia untuk pengujian dalam satu kelompok waktu itu berarti bahwa hasil tes tersebut tidak berlaku," imbuhnya.

Orang-orang yang dites pun dipastikan sudah mendapat pemberitahuan perihal kekeliruan tersebut. Mereka diminta untuk melakukan tes ulang serta melanjutkan isolasi mandiri apabila mengalami gejala virus corona.

Hingga saat ini, tercatat sekitar 1,6 juta kasus infeksi Covid-19 di Inggris dengan lebih dari 57.500 kematian.

Baca juga: Studi Terbaru Covid-19 Terkait Golongan Darah O dan Vitamin D

Sedang diselidiki

Kesalahan laboratorium tersebut merupakan "kecelakaan tunggal" dan sedang diselidiki.

Pemerintah Inggris sebelumnya mengumumkan tambahan 7 miliar poundsterling (setara Rp 131 triliun) untuk sistem pengujian dan penelusuran kontak Covid-19 sebagai bagian dari program lanjutan pengujian massal.

Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (28/11/2020), sistem NHS Test and Trace telah mendapat banyak kritik setelah terjadi serangkaian kesalahan sejak pertama diluncurkan pada awal tahun ini. Selain itu, para menteri juga mengakui kinerja sistem itu tidak sebagus yang diharapkan.

Pada September, hampir 16.000 catatan kasus positif Covid-19 hilang dari sistem selama beberapa hari, sehingga membuat keterlambatan pada penelusuran kontak.

Pemerintah menyalahkan sistem berkas "turunan" yang memotong data setelah 65.000 baris masukan data.

Baca juga: Studi Terbaru Ungkap Mutasi Virus Corona Tak Percepat Penularan

Persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19

Sementara itu, Inggris disebut segera memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech. Bahkan, izin tersebut keluar sebelum Amerika Serikat, menurut laporan dari kantor berita Telegraph pada Minggu (22/11/2020).

Mengutip sumber pemerintah, regulator Inggris akan memulai penilaian resmi vaksin virus corona tersebut.

Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris juga telah diberitahu agar mempersiapkan diri mengelola vaksin Covid-19 tersebut mulai 1 Desember 2020.

Namun, Departemen Kesehatan Inggris tidak berkomentar tentang waktu vaksinasi pertama akan diberikan.

Seorang juru bicara mengatakan, proses otorisasi oleh regulator medis Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) tak bergantung pada pemerintah.

"Sejumlah besar perencanaan telah dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan kami siap untuk meluncurkan vaksin Covid-19," kata juru bicara itu dikutip dari Reuters, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Minggu Ini, Inggris Akan Setujui Vaksin Covid-19 Pfizer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com