Sebelumnya, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menegaskan, kebijakan Edhy merupakan blunder bagi kedaulatan pangan.
Diberitakan Kompas.com (9/5/2020), selain alasan sulitnya benih berkualitas bagi pembudidaya lobster lokal, ekspor benih lobster tersebut juga akan membuat harga benih lobster di dalam negeri melambung tinggi karena jumlahnya yang terbatas.
Halim mengatakan, puncak dari kerugian terbesar yang akan dialami pembudidaya lobster dalam negeri, baik pengusaha yang melakukan pembesaran maupun pembenihan lobster, yakni mereka akan gulung tikar alias bangkrut.
Baca juga: Trending Topic Taufik Hidayat dan Lingkaran Korupsi di Kemenpora...
Ongkos produksi yang tinggi dan pasokan benih lobster yang semakin sulitlah yang akan melatarbelakangi itu semua.
"Sehingga, opsinya kemudian akan memicu problem baru dalam hal ini kemiskinan di tingkat pembudidaya lobster maupun persoalan sosial lainnya," papar dia.
Pembukaan keran ekspor untuk benih lobster, imbuhnya, juga merupakan sebuah ironi karena dahulu sudah dilarang oleh Susi Pudjiastuti.
"Ujungnya, kemudian kita akan kehabisan stok, bahkan tidak mungkin kemudian dalam tempo yang secepat-cepatnya kita justru akan mengimpor balik lobster dari tempat tujuan ekspor kita tadi," kata Halim.
Baca juga: Pro Kontra Kebijakan Ekspor Benih Lobster di Era Edhy Prabowo...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.