Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Doodle dan Mengenal Lebih Jauh tentang Sosok Tino Sidin...

Kompas.com - 25/11/2020, 18:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pengguna mesin pencarian Google hari ini disuguhi dengan sebuah Google Doodle berisi 5 orang anak yang sedang melukis, bersama seorang pria bertopi biru yang memberi komentar "Bagus!".

Pria itu adalah Tino Sidin, seorang legenda menggambar yang dimiliki Indonesia.

Namanya dikenal oleh masyarakat luas saat menjadi pemandu program "Gemar Menggambar" yang tayang di TVRI pada era 1980-an.

Namun, jauh sebelum itu, ia sudah mendirikan sanggar atau Pusat Latihan Lukis Anak-Anak di Yogyakarta.Baca juga: Mengenal Google Doodle, Orat-oret Beranda Google yang Jadi Trending

Berdasarkan artikel Harian Kompas (7/1/1996), sosok Tino begitu lekat dengan dunia menggambar dan anak-anak.

Teknik menggambar yang diajarkan Tino dalam program itu jauh dari kata rumit.

Ia biasa memberi contoh anak-anak untuk menggambar dimulai dengan menarik garis dan memberikan warna tanpa perlu takut dan terlalu memikirkan pakem yang rumit.

Baca juga: Mengenang Papa T Bob, Pencipta Lagu Anak yang Populer di Era 90-an

Menggambar itu mudah

Hanya melalui sebuah simbol, angka, huruf, atau yang lainnya, Tino dapat mengubahnya menjadi banyak gambar dalam waktu yang singkat.

Misalnya huruf "U" yang bisa diubahnya menjadi gambar perahu.

Pelukis sekaligus dosen ISI Yogyakarta, Drs. Aming Prayitno menyebut teknik ini begitu berhasil membuat anak-anak percaya bahwa menggambar itu mudah.

Baca juga: Mengenang Pelukis Revolusioner Pablo Picasso...

Hal yang sama diungkapkan pelukis Amri Yahya.

"Dia hebat kalau memberikan bimbingan melukis. Setelah kemunculan Pak Tino di Yogya, bermunculan sanggar-sanggar lukis anak-anak," kata Amri.

Di akhir acara, dengan raut yang selalu bahagia, Tino pun selalu memberikan pujian pada gambar yang dikirimkan anak-anak kepadanya.

Baca juga: Mengenal Saptoto, Seniman di Balik Monumen Serangan Umum 1 Maret

Meninggal akibat kanker usus

Seusai lomba lukis, Bob Sadino diapit Kak Tino Sidin (kiri) dan Pak Raden (kanan) sempat berguyon di depan Airbus A300-600 yang dijadikan model lukis anak-anak SD di Garuda Maintenance Facility, Bandara Soekarno-Hatta.
HARIAN KOMPAS/DUDY SUDIBYO (DS) Seusai lomba lukis, Bob Sadino diapit Kak Tino Sidin (kiri) dan Pak Raden (kanan) sempat berguyon di depan Airbus A300-600 yang dijadikan model lukis anak-anak SD di Garuda Maintenance Facility, Bandara Soekarno-Hatta.

Nama Tino memang banyak dikenal sebagai guru menggambar bagi anak-anak. Namun, ia justru tidak terlalu setuju dengan penilaian itu.

"Mengajar? Saya tidak merasa memberikan pelajaran menggambar kepada anak-anak. Yang benar saya memberikan dorongan dan membangkitkan minat dan gairah serta keberanian menggambar kepada mereka dengan suatu sistem dan contoh," kata Tino, dikutip dari arsip Harian Kompas (19/8/1979).

Pria kelahiran 25 November 1925 ini meninggal di Jakarta pada 29 Desember 1995 akibat sakit kanker usus yang sudah menjalar hingga ke paru-parunya.

Baca juga: Ramai Pesepeda di Perempatan Tugu Yogyakarta, Bagaimana Penjelasannya?

Meski mengembuskan napas terakhirnya di Jakarta, Tino meminta dimakamkan di Yogyakarta.

Jenazahnya pun dimakamkan di Pemakaman Kwaron, Ngestiharjo, Bantul, dekat kediaman keluarganya.

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Yogyakarta ketika itu, Drs Sun Ardi menyebut Tino sebagai sosok yang lugu.

"Ini kami nyatakan, untuk menunjukkan bahwa Pak Tino juga memiliki pribadi yang sangat lugu, lurus, dan jujur," kata Sun Ardi.

Baca juga: Mengenal Kanker Langka Angiosarkoma, dari Penyebab hingga Gejalanya...

Sementara itu, pelukis bernama Rusli menyampaikan sosok Tino sudah memiliki ketertarikan dengan dunia anak-anak sejak lama.

Di mata Avestiva Iriati, salah satu dari 5 putri Tino, ayahnya merupakan seorang yang tidak pernah menuntut.

Tino pun memiliki hubungan yang begitu dekat dengan anak-anaknya.

Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com