KOMPAS.com - Kanker saat ini masih menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Kanker bisa tumbuh di berbagai tempat di tubuh manusia.
Angiosarkoma merupakan kanker langka yang berkembang di lapisan dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Pembuluh getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan yang mengumpulkan bakteri, virus, produk limbah dari tubuh, dan membuangnya.
Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Apa Saja?
Kanker jenis ini dapat terjadi di mana saja, tapi paling sering di kulit kepala, payudara, hati, dan limpa.
Angiosarkoma paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 70 tahun, tapi dapat mengenai semua usia.
Penyakit ini sering terlihat seperti memar atau area ungu di kulit, yang kemungkinan mudah berdarah saat tergores atau terbentur.
Kanker dapat tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu, dan kulit di sekitar area yang memar dapat membengkak.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Melansir cancer.gov, seseorang mungkin mengalami nyeri di area tempat tumor tumbuh.
Jika angiosarkoma tumbuh pada bagian tubuh dalam dan tidak ke permukaan kulit, misalnya hati, seseorang mungkin tidak melihat banyak gejala.
Biasanya dokter akan menggunakan MRI, CT, atau PET scan untuk melihat ukuran dan lokasi tumor.
Sementara itu, dokter akan melakukan biopsi dan mengambil sampel kecil dari tumor dengan jarum untuk memeriksa tumor angiosarkoma.
Seorang ahli patologi akan mempelajari sel dari sampel menggunakan mikroskop untuk melihat jenis tumornya.
Baca juga: Kanker Ovarium dan Risiko Covid-19...
Melansir sarcoma.org.uk, angiosarkoma terdiri dari beberapa stadium, yaitu
Belum diketahui secara pasti penyebab sebagian besar angiosarkoma, meskipun dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.