Sesuatu terjadi menyebabkan sel di lapisan pembuluh darah atau pembuluh getah bening mengalami kesalahan atau mutasi dalam kode genetiknya.
Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dengan cepat, membuat lebih banyak sel abnormal.
Baca juga: Soal Penyebaran Sel Kanker, Ini Penjelasan Dokter...
Sel abnormal terus hidup saat sel lain mati, membuat terjadinya penumpukan sel abnormal yang tumbuh dari pembuluh darah atau pembuluh getah bening yang terkena.
Seiring waktu, sel dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke area lain di tubuh.
Angiosarkoma menjadi salah satu kanker yang tumbuh cepat, sehingga membutuhkan pengobatan yang agresif.
Pengobatan tergantung letak kanker berada.
Pilihan pengobatannya dapat dilakukan dengan pembedahan, terapi radiasi, atau kemoterapi.
Baca juga: Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Informan Kebencanaan yang Meninggal karena Kanker Paru
Para ilmuwan telah menemukan, orang dengan perubahan gen POT1, dapat mengembangkan angiosarkoma jantung, dan perubahan ini dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
Beberapa faktor risiko terkena kanker angiosarkoma antara lain:
Baca juga: Bunga Bangkai Dikabarkan Tumbuh di Berbagai Tempat, Benarkah Termasuk Bunga Langka?
Tanda dan gejala angiosarkoma dapat bervariasi berdasarkan tempat terjadinya kanker.
Angiosarkoma paling sering terjadi di kulit, terutama kulit kepala. Adapun tanda dan gejalanya meliputi:
1. Area kulit keunguan, tampak seperti memar
2. Lesi seperti memar yang tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu
3. Lesi yang mungkin berdarah saat tergores atau terbentur
4. Pembengkakan di kulit sekitarnya
Jika angiosarkoma menyerang organ, seperti hati atau jantung, sering kali menyebabkan nyeri.
Gejala lainnya bergantung pada lokasi angiosarkoma.
Baca juga: Saat Rapid Test Antigen Disebutkan Gagal Mendeteksi Orang Tanpa Gejala Covid-19...