Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penyebaran Sel Kanker, Ini Penjelasan Dokter...

Kompas.com - 07/09/2019, 15:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktris peran Ria Irawan dikabarkan mengalami penurunan kondisi tubuh sejak 1 September 2019. Pasalnya, sel kanker yang pernah ada di tubuhnya kini kembali aktif dan menyebar ke organ tubuh lain.

Padahal, Ria sempat dikabarkan terbebas dari kanker pada Maret 2019.

Saat ini Ria masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Ria didiagnosis kanker endometrium atau kanker dinding rahim dan memutuskan mengangkat rahimnya pada 30 September 2014.

Hingga saat ini sejumlah orang masih bingung mengenai apa penyebab dan gejala sel kanker yang kembali aktif ini.

Padahal survivor kanker telah menjalani serangkaian pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi guna mematikan sel kanker tersebut.

Mengonfirmasi hal itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo mengungkapkan bahwa aktifnya sel kanker ini muncul karena ada sel sisa kanker yang tertinggal.

"Sebenarnya 'kembali aktif' itu hanya berarti bahwa dari miliaran sel yang dihancurkan oleh pengobatan, bisa jadi ada satu sel yang tertinggal," ujar Aru saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Guna Mendeteksi Kanker sejak Dini

Proses Kemoterapi

Menurutnya, sel sisa itu akan perlahan-lahan memperbanyak diri untuk kemudian "kembali" menjadi kanker dalam waktu beberapa bulan, bahkan beberapa tahun.

Selain itu, Aru menjelaskan bahwa jika sebuah tumor yang telah "dihilangkan" oleh kemoterapi, maka tidak menutup kemungkinan sel tersebut tidak bisa kambuh.

Penyakit itu bisa kembali muncul/kambuh dengan kemungkinan terjadi pada dua tahun pertama.

Kemudian, jika lebih dari dua tahun tidak kambuh, kemungkinan sel itu akan kambuh akan semakin kecil.

Tetapi, pada kasus lain, ada sel kanker yang kambuh setelah 5 tahun kemudian pasca operasi pengangkatan.

"Dulu tidak diketahui mekanismenya, tetapi sekarang diketahui bahwa sebuah sel kanker dapat mengubah diri/bermutasi sehingga menjadi resisten atau tidak mempan dihilangkan," ujar Aru.

Aru mengungkapkan bahwa tuntas tidaknya sebuah kanker bergantung pada tingkat keparahan atau stadium penyakit yang diderita pasien atau pada waktu pengobatan dilaksanakan.

Baca juga: Mengenal Tumor dan Kanker, Beda atau Sama?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com