KOMPAS.com - Dunia hiburan Tanah Air kembali dihebohkan dengan penangkapan selebgram Millen Cyrus, keponakan Ashanty, terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta membenarkan penangkapan Millen tersebut.
"Iya (Millen Cyrus ditangkap terkait dugaan narkoba)," kata dia saat dikonfirmasi, Minggu (21/11/2020).
Penangkapan ini menambah daftar panjang panjang artis atau publik figur yang terjerat kasus narkoba di 2020.
Baca juga: Hasil Interogasi: Millen Cyrus Diajak untuk Gunakan Sabu dan Pesta Miras
Lantas, apa dampak buruk narkoba bagi kesehatan?
Melansir Medical News Today, narkoba merupakan senyawa kimia yang mempungaruhi pikiran dan tubuh.
Efek pastinya bergantung pada individu, jenis obat, dosis, dan metode penggunaan.
Menggunakan obat apa pun, bahkan dalam jumlah sedang atau sesuai dengan resep medis, dapat memiliki efek jangka pendek.
Sementara, penyalahgunaan narkoba dapat memengaruhi aspek kehidupan seseorang di luar kesehatan fisiknya.
Orang dengan gangguan penyalahgunaan napza mungkin akan mengalami ketagihan, penurunan berat badan yang ekstrem, peningkatan impulsif, dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Millen Cyrus, Gunakan Sabu Setelah Pesta Miras
Selain dampak pendek, penyalahgunaan narkoba juga dapat berpengaruh banyak pada kesehatan jangka panjang, seperti depresi, gelisah, mudah panik, paranoia, dan halusinasi.
Selain itu, seseorang yang mengonsumsi narkoba biasanya memiliki perubahan pada daya ingat dan konsentrasi.
Efek fisik jangka panjang dari penggunaan napza bervariasi tergantung pada jenis obat dan lamanya penggunaan.
Namun, para ahli telah mengaitkan penggunaan narkoba dengan kondisi kesehatan berikut:
Penyakit kardiovaskular
Stimulan, seperti kokain dan metamfetamin, dapat merusak jantung dan pembuluh darah.
Penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, aritmia, dan serangan jantung.
Masalah pernapasan
Obat jenis narkoba yang dihisap atau dihirup dapat merusak sistem pernapasan serta menyebabkan infeksi dan penyakit pernapasan kronis.
Pasalnya, zat-zat opioid dapat memperlambat pernapasan seseorang dengan mengikat reseptor tertentu pada sistem saraf pusat yang berfungsi mengatur pernapasan.
Seseorang mungkin berhenti bernapas sepenuhnya jika mereka menggunakan opioid dalam dosis besar atau mengonsumsinya bersama obat lain, seperti alat bantu tidur atau alkohol.
Baca juga: Millen Cyrus Jadi Tersangka Kasus Sabu
Kerusakan ginjal
Ginjal menyaring kelebihan mineral dan produk limbah dari darah. Heroin, ketamin, dan cannabinoid sintetis dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal.
Liver
Penggunaan narkoba dan alkohol dapat merusak sel hati, menyebabkan peradangan, bahkan gagal hati.
Overdosis
Mengonsumsi terlalu banyak obat atau mengonsumsi banyak obat secara bersamaan dapat menyebabkan overdosis.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), overdosis obat menyebabkan 67.367 kematian di AS pada tahun 2018. Opioid berkontribusi pada hampir 70 persen kematian ini.
Baca juga: Sambil Menangis, Millen Cyrus Minta Maaf Telah Gunakan Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.