Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Es di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 23/11/2020, 15:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, hujan es terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Buleleng, Bali, dan NTT.

Sejumlah netizen membagikan video hujan es yang terjadi di Buleleng, Bali.

Tak hanya di Bali, sejumlah netizen juga membagikan video mengenai hujan es yang terjadi di Lombok Timur.

Demikian pula hujan es yang terjadi di Pos 7 Gunung Slamet. Salah satunya diunggah oleh akun @exploregunung_.

Sebelumnya, pemberitaan Kompas.com, 23 Oktober 2020, juga melaporkan adanya hujan es sebesar kelereng yang terjadi di Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Bagaimana hujan es bisa terjadi dan apa penyebabnya?

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut dengan hail.

Hail atau hujan es, jelas dia, merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es.

"Salah satu proses pembentukannya (hujan es) adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Desa Ini Diguyur Hujan Es Selama 30 Menit, Diawali Awan Gelap dan Angin Kencang

Ia menjelaskan, es yang terjadi dengan proses ini umumnya berukuran besar.

Setelah turun ke arah yang lebih rendah, karena ukurannya yang besar dan terkena suhu yang relatif lebih hangat, tidak semua es bisa mencair.

"Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak, maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar," jelas Agie.

Agie menyebutkan, fenomena hujan es atau hail adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

Adapun kejadian hujan lebat atau hujan es yang juga disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat merupakan fenomena yang banyak terjadi saat masa transisi atau pancaroba.

Hal ini terjadi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.

"Seperti yang sedang terjadi saat ini di mana dengan mulainya penguatan monsun Asia, maka dalam beberapa waktu ke depan hujan akan kembali meningkat di Tanah Air," kata Agie.

Baca juga: Hujan Es Sebesar Biji Kelengkeng Terjadi di Lombok Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com