Muhyiddin juga menyoroti kemungkinan perpindahan atau pergerakan orang antar distrik yang akan terjadi saat pemilu dilakukan.
Kondisi tersebut menjadi tidak sesuai dengan aturan pengendalian pergerakan (CMCO) yang berlaku saat ini.
Faktor lainnya juga termasuk banyaknya warga negara dengan usia 60 tahun ke atas yang terdaftar sebagai pemilih.
Baca juga: Saat Jepang Catatkan Lebih dari 2.000 Kasus Baru Covid-19 untuk Pertama Kalinya...
Kabinet juga mempertimbangkan dampak potensial pada kondisi sosial dan ekonomi pada masyarakat di Batu Sapi dan distrik yang lebih besar jika pandemi menyebar secara eksponensial pasca-pemilu.
"Kami tidak ingin ada lonjakan kasus baru di Batu Sapi dan Sabah jika pemilu tetap diadakan," tambah Muhyiddin.
Namun demikian, Muhyiddin menegaskan tidak akan ada jam malam di Batu Sapi.
"Administrasi pemerintah, kegiatan ekonomi dan sosial dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan new normal dan SOP di bawah CMCO yang berlaku di Sabah," jelasnya.
Pemilihan sendiri nantinya akan tetap dilaksanakan setelah pandemi selesai atau saat situasi sudah lebih aman.
Baca juga: KPK Tak Dilibatkan Jokowi dalam Pemilihan Menteri, Kenapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.