Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Peti Mati Kuno di Mesir, Berisi Mumi Bangsawan hingga Pendeta

Kompas.com - 17/11/2020, 12:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CNN,Forbes

 

KOMPAS.com - Dewan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan 100 peti mati kuno yang di dalamnya berisi beberapa mumi. Peti-peti itu ditemukan di pemakaman Firaun di sisi selatan Kairo, Ibu Kota Mesir.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/11/2020) penemuan peti-peti mati itu disampaikan oleh Dewan Purbakala Mesir pada Sabtu (14/11/2020).

Selain menemukan 100 peti mati, tim arkeolog juga menemukan sekitar 40 patung emas, dan sarkofagus berwarna-warni yang telah dikubur selama lebih dari 2.500 tahun.

Benda-benda bersejarah itu kemudian ditampilkan dalam pameran sementara di kaki Piramida Bertangga Djoser atau Step Pyramid of Djoser yang berada di Saqqara.

Menteri Pariwisata dan Purbakala Khaled El Anany, dalam konferensi pers mengatakan, benda-benda bersejarah itu berasal dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir selama sekitar 300 tahun, dari sekitar 320 SM sampai sekitar 30 SM, dan Periode Akhir (664-332 SM).

Anany mengatakan otoritas Mesir akan memindahkan artefak-artefak tersebut ke setidaknya tiga museum Kairo, termasuk Museum Agung Mesir yang dibangun di dekat Piramida Giza.

Baca juga: [Video] Peti Mati Kuno Mesir Dibuka, Begini Bentuk Mumi di Dalamnya


Mumi bangsawan

Dilansir dari CNN, Senin (16/11/2020), Kementerian Purbakala Mesir mengatakan, peti-peti mati yang ditemukan itu kemungkinan besar merupakan peti mati dari kalangan bangsawan atau pejabat tinggi.

"Ini adalah sesuatu yang membuat penemuan ini istimewa, kuantitas dan kualitas peti mati yang ditemukan sangat baik," kata Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Purbakala Mesir.

Waziri mengatakan, hasil pemindaian sinar-X menunjukkan salah satu mumi itu adalah seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 5 kaki atau 1,5 meter.

Disebutkan juga, mumi itu dalam keadaan sehat semasa hidupnya dan kemungkinan besar meninggal antara usia 40 dan 45 tahun.

Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Khaled El-Anany mengatakan penemuan ini tidak akan menjadi yang terakhir.

Dia menambahkan bahwa penemuan arkeologi baru di nekropolis Saqqara akan diumumkan akhir tahun ini.

Baca juga: Mesir Temukan 100 Peti Mati Berisi Mumi yang Terkubur 2.500 Tahun Lalu

Serangkaian penemuan

Sebelumnya, pada bulan Oktober para peneliti menemukan sejumlah besar sarkofagus yang belum dibuka di situs tersebut.

Pada September, mereka mengumumkan bahwa mereka telah menemukan 13 peti mati yang bertumpuk di dalam sumur.

Sementara pada bulan April, mereka menemukan kumpulan mumi lainnya, yang ditemukan di sebuah lubang.

Mumi pendeta

Sementara itu, dilansir dari Forbes, 15 Oktober 2020, penggalian pada bulan sebelumnya menemukan mumi Djehuty Imhotep, seorang pendeta tinggi Djehuty, Dewa Aksara.

Selain penemuan peti mati berisi mumi, ditemukan juga lebih dari dua lusin patung Ptah-Sokar, dewa nekropolis.

Ditemukan pula jimat, topeng, dan patung oshabti yang diyakini akan menyediakan makanan bagi pemiliknya di akhirat.

Arkeolog juga menemukan patung perunggu dewa muda Nefertum, dengan prasasti di alasnya yang mengidentifikasi pemiliknya sebagai pendeta Badi-Amun.

Baca juga: Peneliti Ungkap Isi di Balik Mumi Mesir Kuno Berselimut Semen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com