Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Temukan 100 Peti Mati Berisi Mumi yang Terkubur 2.500 Tahun Lalu

Kompas.com - 15/11/2020, 14:35 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas Mesir mengumumkan telah menemukan setidaknya 100 peti mati kuno dengan beberapa mumi di dalamnya.

Selain ratusan peti mati, ditemukan pula sekitar 40 patung emas di perkuburan Firaun di selatan Kairo, Ibu Kota Mesir.

Dilansir The Guardian, (14/11/2020), ratusan sarkofagus dan patung-patung ini terkubur lebih dari 2.500 tahun lalu. Penemuan ini ditampilkan dalam pameran darurat di Saqqara.

Disebutkan, saat arkeolog membuka peti mati dan di dalamnya terdapat mumi yang terawat baik dan terbungkus kain.

Selain itu, juga dilakukan sinar-X untuk memvisualisasikan struktur murni purba, yang menunjukkan bagaimana pengawetan tubuh tersebut.

Menteri Pariwisata dan barang antik Mesir Khaled el-Anany mengatakan, penemuan barang-barang ini berasal dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir selama sekitar 300 tahun, dari sekitar 320 SM hingga sekitar 30 SM, dan periode akhir pada 664-332 SM.

Khaled menambahkan, artefak akan dipindahkan ke setidaknya tiga museum di Kairo, termasuk Museum Agung mesir yang dibangun di dekat Piramida Giza.

Baca juga: Berencana Mengunjungi Mesir? Ini Rekomendasi Wisata di Ibu Kota Kairo

 

Sementara itu, penemuan lain di pemakaman Saqqara akan diumumkan pada akhir tahun ini.

Penemuan di pemakaman terkenal ini merupakan yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi di Mesir.

Sejak September, otoritas barang antik telah mengungkapkan setidaknya 140 sarkofagus yang disegel, sebagian besar dengan mumi di dalamnya di area yang sama di Saqqara.

"Peti mati disepuh dengan baik, dicat dengan baik, dihias dengan baik," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Tertinggi Mesir, Mostafa Waziri.

Situs Saqqara

Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi berbicara tentang sarkofagus kuno berusia lebih dari 2500 tahun yang ditemukan di sebuah pekuburan yang luas, ketika para arkeolog melakukan sinar-X untuk memvisualisasikan struktur mumi kuno, di Saqqara, Giza, Mesir, Sabtu, 14 November 2020. AP/Nariman El-Mofty Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi berbicara tentang sarkofagus kuno berusia lebih dari 2500 tahun yang ditemukan di sebuah pekuburan yang luas, ketika para arkeolog melakukan sinar-X untuk memvisualisasikan struktur mumi kuno, di Saqqara, Giza, Mesir, Sabtu, 14 November 2020.

Untuk diketahui, situs Saqqara merupakan bagian dari nekropolis di ibu kota Mesir, Memphis yang mencakup Piramida Giza, piramida yang lebih kecil di Abu Sir, Dahshur, dan Abu Ruwaysh.

Reruntuhan Memphis ditetapkan sebagai situs warisan dunia Unesco pada 1970-an.

Mesir mengunggulkan penemuan arkeologisnya dengan harapan dapat memacu industri pariwisata mereka.

Sektor pariwisata negara ini turut terpukul oleh pandemi virus corona yang terjadi.

Melansir Worldometers, 15 November 2020 pukul 13.00 WIB, Mesir melaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 110,547 kasus, dengan 100,946 di antaranya telah pulih.

Adapun virus corona telah menewaskan 6.442 orang di negara ini.

Baca juga: Mesir Kembali Temukan 59 Sarkofagus Berusia 2.500 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com