Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 10 November: 51 Juta Orang Terinfeksi Covid-19 | AS Lampaui 10 Juta Kasus Corona

Kompas.com - 10/11/2020, 09:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (10/11/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 51.210.761 (51,2 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 36.022.312 (36 juta) pasien telah sembuh, dan 1.268.415 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 13.919.999 dengan rincian 13.826.502 pasien dengan kondisi ringan dan 93.497 dalam kondisi serius.

Baca juga: Survei Tunjukkan Banyak Orang Belum Paham OTG, Simak Penjelasannya...

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 10.409.880 kasus, 244.391 orang meninggal, total sembuh 6.541.376.

2. India, 8.591.075 kasus, 127.104 orang meninggal, total sembuh 7.957.206.

3. Brasil, 5.675.766 kasus, 162.638 orang meninggal, total sembuh 5.064.344.

4. Perancis, 1.807.479 kasus, 40.987 orang meninggal, total sembuh 129.735.

5. Rusia, 1.796.132 kasus, 30.793 orang meninggal, total sembuh 1.335.141.

6. Spanyol, 1.426.602 kasus dan 39.345 orang meninggal.

7. Argentina, 1.242.182 kasus, 33.560 orang meninggal, total sembuh 1.062.911.

8. Inggris, 1.213.363 kasus dan 49.238 orang meninggal.

9. Kolombia, 1.149.063 kasus, 32.974 orang meninggal, total sembuh 1.047.017.

10. Meksiko, 967.825 kasus, 95.027 orang meninggal, total sembuh 715.977.

Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

Indonesia

Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)Antara Foto/Aprillio Akbar Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (9/11/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.853. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 440.569 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 3.968 orang.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 372.266 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 75 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 14.689 orang.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Italia

Antrean pengunjung yang hendak memasuki sebuah supermarket di Milan, Italia, saat lockdown diterapkan. Gambar diambil pada 21 Maret 2020.SERGIO PONTORIERI/EPA-EFE Antrean pengunjung yang hendak memasuki sebuah supermarket di Milan, Italia, saat lockdown diterapkan. Gambar diambil pada 21 Maret 2020.

Italia telah mendeklarasikan lima "zona oranye" virus corona lagi di mana pembatasan yang lebih ketat akan diberlakukan dan berlangsung setidaknya dua minggu.

Melansir CNN, Senin (9/11/2020), wilayah Abruzzo, Umbria, Toscana, Liguria, Basilicata, Puglia dan Sisilia, yang dinyatakan sebagai zona oranye tersebut.

Pembatasan tersebut berarti bahwa toko-toko "tidak penting" akan tutup, bar dan restoran terbatas untuk menyajikan makanan, dan penduduk dilarang meninggalkan kota mereka.

Lombardy, Valle d'Aosta, Piedmont dan Calabria dinyatakan sebagai "zona merah" minggu lalu. Penduduk di sana menghadapi pembatasan yang paling ketat.

Protes jalanan berskala kecil, oleh penduduk setempat yang marah pada pemerintah pusat Italia, terjadi di beberapa area zona merah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Zona Hitam di Surabaya dan Mengapa Bisa Terjadi?

Perancis

Pantauan dari Rumah Sakit Archet Nice, di mana seorang pasien telah dirawat karena pengujian positif untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2, di Nice, Prancis, 28 Februari 2020  EPA-EFE/SEBASTIEN NOGIERSEBASTIEN NOGIER Pantauan dari Rumah Sakit Archet Nice, di mana seorang pasien telah dirawat karena pengujian positif untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2, di Nice, Prancis, 28 Februari 2020 EPA-EFE/SEBASTIEN NOGIER

Masih dari sumber yang sama, Direktur Badan Kesehatan Perancis Jerome Salomon mengatakan, gelombang kedua virus corona belum mencapai puncaknya.

"Puncak epidemi masih di depan. Gelombang kedua masih berlangsung. Epidemi sedang berlangsung, di Eropa seperti di Prancis, dengan kecepatan berbeda tergantung pada negara dan wilayah," kata Salomon.

Salomon mengatakan, gelombang kedua mempengaruhi semua wilayah metropolitan, tetapi kota-kota di mana jam malam dan pembatasan lainnya diberlakukan lebih awal, sekarang mulai mengamati perkembangan epidemi yang lebih lambat.

Pada Senin (9/11/2020, Perancis melaporkan 20.155 kasus virus corona, dengan 551 kematian terjadi dalam 24 jam terakhir di rumah sakit Perancis.

Menurut Salomon dan data terbaru dari Badan Kesehatan Nasional, Perancis telah melaporkan total 1.807.479 kasus dan 40.987 kematian sejak dimulainya pandemi.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Belanda

Kasus harian Covid-19 di Belanda turun di bawah 5.000 untuk pertama kalinya dalam sebulan pada 24 jam terakhir.

Data terbaru dari Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM) menunjukkan bahwa 4.709 kasus baru dilaporkan, terendah sejak 6 Oktober.

Kasus memuncak di Belanda pada 30 Oktober dengan 11.094 kasus tercatat dalam sehari. Sejak itu, jumlah kasus baru turun secara konsisten, berkurang setengahnya dalam sepuluh hari terakhir.

Ini menjadikan jumlah total kasus virus corona di negara itu menjadi 414.745.

Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden

Amerika Serikat

Warga AS berjalan di Times Square, New York, Maret 2020.Shutterstock/Adam McCullough Warga AS berjalan di Times Square, New York, Maret 2020.

Amerika Serikat (AS) telah melewati 10 juta kasus virus corona, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins (JHU).

Setidaknya ada 10.018.278 kasus Covid-19 di AS dan 237.742 orang disebutkan telah meninggal dunia.

Sejauh ini, Johns Hopkins telah melaporkan 50.123 kasus baru dan 172 kematian yang dilaporkan.

Baca juga: Mengenal Sosok Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS

Jumlah tersebut termasuk kasus dari semua 50 negara bagian, District of Columbia dan wilayah AS lainnya, serta kasus yang dipulangkan.

Ini adalah yang tercepat di Amerika Serikat yang menambahkan satu juta kasus baru sejak pandemi dimulai.

JHU mencatat kasus pertama virus corona di Amerika Serikat pada 21 Januari.

  • 98 hari kemudian, pada 28 April, AS mencapai 1 juta kasus
  • 44 hari kemudian, pada 11 Juni, AS mencapai 2 juta kasus
  • 27 hari kemudian, pada 8 Juli, AS mencapai 3 juta kasus
  • 15 hari kemudian, pada 23 Juli, AS mencapai 4 juta kasus
  • 17 hari kemudian, pada 9 Agustus, AS mencapai 5 juta kasus
  • 22 hari kemudian, pada 31 Agustus, AS mencapai 6 juta kasus
  • 25 hari kemudian, pada 25 September, AS mencapai 7 juta kasus
  • 21 hari kemudian pada 16 Oktober, AS mencapai 8 juta kasus
  • 14 hari kemudian, pada 30 Oktober, AS mencapai 9 juta kasus
  • 10 hari kemudian, pada 9 November, AS mencapai 10 juta kasus

Baca juga: Joe Biden Menang Pemilu AS, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membedakan Flu dengan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com