Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2020, 09:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pemuda juga harus bersedia menandatangani surat yang menyatakan menyerah tanpa syarat.

Mansergh menginstruksikan agar semua perempuan dan anak-anak meninggalkan Surabaya sebelum pukul 19.00 WIB.

Bagi pribumi yang masih nekat membawa senjata setelah pukul 06.00 WIB di tanggal 10 November 1945, diancam akan dijatuhi hukuman mati.

Ultimatum keras itu mengusik perasaan rakyat Indonesia karena dianggap menghina martabat dan harga diri bangsa yang sudah merdeka.

Baca juga: Sudah Mulai Dicairkan, Berikut Cara Mengecek hingga Syarat Penerima Bantuan Subsidi Upah Rp 1,2 Juta

Pertempuran 10 November

Pemuda Surabaya membulatkan tekad untuk menolak ultimatum, hal itu disampaikan oleh Gubernur Soeryo melalui siaran radio pada 9 November 1945 malam, pukul 23.00 WIB.

Akibatnya, terjadilah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Sejak pagi hari, Inggris sudah melakukan penyerangan. Namun, pemuda Surabaya sama sekali tidak gentar atas serangan yang dilakukan.

Di balik keberanian pemuda Surabaya ini, ada Bung Tomo dengan pidatonya yang bernada semangat dan berkobar untuk melawan penyerbuan Sekutu.

Hari itu, para pemuda bersemangat melakukan perlawanan di bawah pimpinan Komandan Pertahanan Soengkono.

Baca juga: Menengok Deretan Produk PT Pindad yang Mendunia...

Mereka hanya bermodalkan bambu runcing dan belati dalam menyerang tank-tank baja milik Sekutu.

Bukan tanpa darah, dalam pertempuran ini 6.000 nyawa rakyat Surabaya gugur, dan sisanya diungsikan ke tempat yang dinilai aman.

Meski banyak korban berjatuhan, dengan semangat mempertahankan kemerdekaan yang begitu tinggi, pemuda Surabaya berhasil mempertahankan kota mereka.

Baca juga: Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Bagaimana Prosedurnya?

Oleh karena sejarah itu, untuk mengenang keberanian dan jasa para pemuda di Surabaya, Kota itu pun dijuluki sebagai Kota Pahlawan.

Di kota itu, didirikan sebuah tugu dengan tinggi lebih dari 41 meter, yang diberi nama Tugu Pahlawan.

Lalu, pada 10 November hingga hari ini juga diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh bangsa Indonesia.

Perlawanan rakyat Surabaya menjadi simbol perlawanan seluruh bangsa Indonesia terhadap upaya penjajahan kembali oleh bangsa lain.

Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional didasari Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Baca juga: Viral Surat Edaran RW di Surabaya soal Iuran bagi Nonpribumi, Ini Penjelasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com