Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Vaksin dan Obat Covid-19 Tersedia, Akankah Semua Kembali Normal?

Kompas.com - 09/11/2020, 07:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung dan kasus-kasus baru ditemukan di berbagai wilayah di dunia.

Update saat ini dari web Worldometers, sebanyak 50.385.380 orang terinfeksi dan 1.258.131 orang meinggal karena Covid-19. 

Di tengah banyaknya pertanyaan yang belum terjawab tentang virus corona, berbagai pihak terus melanjutkan upaya untuk memahami dan mengendalikan laju pandemi.

Upaya yang telah dilakukan di antaranya adalah kebijakan pembatasan, penelitian, pengembangan kandidat vaksin dan obat potensial.

Tercatat ratusan vaksin virus corona yang tengah berada dalam tahap penelitian, termasuk sejumlah vaksin yang telah memasuki uji coba tahap ketiga atau uji coba pada manusia. 

Lantas, apakah ketersediaan vaksin dan obat nantinya dapat membuat kehidupan menjadi normal?

Baca juga: AstraZeneca Pastikan Vaksin Corona Siap Digunakan pada Desember

Vaksin

Mengutip The Guardian, Sabtu (7/11/2020), vaksin saja disebut-sebut belum cukup untuk menghilangkan pandemi, tetapi diperlukan.

Vaksin menjadi satu-satunya cara yang telah terbukti untuk dapat mencapai "herd immunity", yaitu saat sebagian besar populasi kebal terhadap virus sehingga virus sulit menemukan inang baru dan mati.

Namun demikian, saat vaksin tersedia dan vaksinasi dilakukan, "herd immunity" pun tidak langsung dapat dicapai. 

Waktu yang lebih lama juga mungkin diperlukan jika ada efek samping dari vaksin, meski hanya bersifat ringan dan sementara.

Peter Hotez dari Baylor College of Medicine di Texas memperingatkan, vaksin pertama mungkin dapat menghentikan orang menjadi sakit, tetapi tidak mencegah orang terpapar dan menularkan virus. 

Sebelumnya, melansir Washington Post, 2 Agustus 2020, jika nantinya ada vaksin yang terbukti aman dan efektif digunakan, itu baru permulaan. 

Baca juga: Update Corona di Dunia 4 November: 47 Juta Infeksi | Target Distribusi Vaksin Covid-19

Distribusi

Menyebarkan vaksin ke orang-orang di seluruh dunia akan menjadi tugas selanjutnya dengan jaringan distribusi, rantai pasokan, kepercayaan publik, hingga kerja sama global.

Untuk dapat menyalurkan vaksin-vaksin tersebut, diperlukan waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun.

Dengan kata lain, vaksin adalah penanda dari sebuah proses yang masih sangat panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com