Hal di atas akan membuat tanda-tanda penuaan yang tak terelakkan, seperti muncul kerutan, otot lemah, penglihatan yang buruk, dan banyak lagi.
Baca juga: Stres karena Covid-19 Membuat Sulit Tidur? Perhatikan 6 Tips Ini
Hubungan antara tubuh dan pikiran tidak bisa diremahkan.
Setiap orang yang mengalami demam dikarenakan tubuhnya sudah tidak memiliki kemampuan lagi.
Itu karena tingginya stres pada tubuh membuat sistem kekebalan menderita, yang membuat Anda lebih rentan terhadap pilek dan infeksi virus.
Stres yang meningkat dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.
Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan
Bahaya potensial yang ditimbulkan oleh stres ringan tidak boleh diremehkan.
Stres dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang yang cukup serius sehingga Anda tidak dapat bekerja.
Para peneliti mencapai kesimpulan ini setelah studi lima tahun mereka terhadap 17.000 orang dewasa Swedia yang bekerja, berusia 18 hingga 64 tahun, yang diterbitkan pada 2011 oleh Journal of Epidemiology and Community Health.
Satu dari empat subjek penelitian di wilayah Stockholm yang mengalami stres ringan diberikan tunjangan kecacatan untuk kondisi fisik seperti tekanan darah tinggi, dan stroke.
Hampir dua pertiga mendapatkan manfaat untuk penyakit mental.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Stres akibat Khawatir Virus Corona?
Seks adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk menghilangkan stres. Tetapi stres juga bisa membuat Anda keluar dari suasana hati lebih cepat dari yang Anda kira.
Sebuah studi pada 1984 menemukan bahwa stres dapat memengaruhi berat badan, kadar testosteron, dan hasrat seksual pria.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa stres, terutama kecemasan kinerja, dapat menyebabkan impotensi.
Tingkat stres yang tinggi pada wanita hamil juga dapat memicu perubahan pada anak-anak mereka saat mereka tumbuh, khususnya masalah perilaku dan perkembangan.
Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Darah Tinggi