KOMPAS.com - Sejak Sabtu tengah malam, twit Donald Trump yang mengklaim dirinya memenangkan pemilihan presiden AS 2020 dan menggugat penghitungan suara diberi label oleh Twitter.
Namun, Twitter tidak membatasi sebaran twit yang tidak berdasarkan pada bukti itu.
Dalam beberapa jam terakhir setelah kandidat presiden dari Demokrat, Joe Biden, meraih kemenangan di pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), Trump gencar melempar twit di akunnya @realDonaldTrump.
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menegaskan, dia memenangkan pemilihan dengan mendapat 71 juta suara legal. Dia menambahkan bahwa hal-hal buruk terjadi dan pengamat dari pihaknya tidak diizinkan untuk melihatnya.
Twit tersebut mendapat label dari Twitter yang isinya "Klaim tentang kecurangan pemilu ini dibantah."
Ketika label itu diklik, muncul artikel pendek yang berisi konfirmasi dari para ahli bahwa kecurangan pemilih dalam bentuk apa pun sangat jarang terjadi di AS.
THE OBSERVERS WERE NOT ALLOWED INTO THE COUNTING ROOMS. I WON THE ELECTION, GOT 71,000,000 LEGAL VOTES. BAD THINGS HAPPENED WHICH OUR OBSERVERS WERE NOT ALLOWED TO SEE. NEVER HAPPENED BEFORE. MILLIONS OF MAIL-IN BALLOTS WERE SENT TO PEOPLE WHO NEVER ASKED FOR THEM!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 7, 2020
"I won this election, by a lot!" tulis Trump dalam akunnya yang memiliki 88,8 juta pengikut itu.
Twit tersebut pun segera mendapat label dari Twitter yang isinya bahwa sumber resmi kemungkinan tidak menyebut hasil pemilihan ketika twit tersebut dibuat.
Label itu tersambung ke artikel pendek bahwa Joe Biden adalah pemenang yang diproyeksikan dalam Pilpres 2020.
Pada artikel tersebut tertulis bahwa Biden telah mengalahkan Trump setelah memenangkan Pennsylvania dan mengantongi 20 suara elektoral dari negara bagian itu.
Di beberapa twit, Trump menyerukan soal kecurangan penghitungan suara. Salah satu twit menyatakan bahwa terjadi pembatasan ke dalam ruang perhitungan suara, padahal terjadi hal-hal buruk di dalam ruangan itu.
Di twit lain, Trump menulis bahwa puluhan ribu suara diterima secara ilegal setelah jam 8 malam pada saat hari pemilihan yang mengubah hasil secara total di Pennsylvania dan sejumlah negara bagian. Ratusan ribu suara secara ilegal tidak diizinkan untuk diamati.
Pihak Twitter mengganjar twit-twit Trump tersebut dengan memberi label yang menerangkan bahwa konten twit kemungkinan menyesatkan. Berikut salah satu label Twitter atas twit Trump:
"Some or all of the content shared in this Tweet is disputed and might be misleading about an election or other civic process."
Meski Twitter memasang sejumlah label atas twit Trump yang tidak berdasar, Twitter tidak membatasi sebaran twit Trump.