KOMPAS.com - Petai atau pete sudah tak asing lagi di telinga, bahkan mungkin menjadi salah satu lalapan favorit bagi sebagian orang.
Jenis polong-polongan dengan nama ilmiah Parkia speciosa ini terkenal di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, dan Laos.
Bentuknya panjang dengan kacang berwarna hijau di dalamnya, yang akan berganti warna menjadi hitam saat matang.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Petai atau pete identik dengan bau khasnya, yang di balik itu ada beragam manfaat bagi kesehatan.
Nutrisi yang terkandung di petai antara lain besi, vitamin C, protein, vitamin B2, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat lainnya.
Petai juga mengandung polifenol (mikronutrien antioksidan), phytosterol yang dapat menurunkan LDL, dan flavonoid (antioksidan).
Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan
Berikut ulasan manfaat kesehatan dari petai melansir berbagai sumber:
Sebuah penelitian pada seseorang yang berjuang dari gangguan depresi, banyak yang merasa jauh lebih baik setelah mengonsumsi pete.
Hal ini dikarenakan petai mengandung triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, yang dapat membuat rileks, meningkatkan mood, dan meningkatkan rasa nyaman.
Vitamin B6 yang terkandung pada petai mengatur kadar gula darah yang dapat mempengaruhi suasana hati, bahkan pada orang yang mengalami premenstrual syndrome (PMS).
Penelitian mengungkapkan, buah yang mengandung kalium dapat membantu seseorang meningkatkan rasa kewaspadaan dan meningkatkan daya ingat.
Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes
Petai sarat zat besi, yang dapat dengan mudah mendorong pembentukan hemoglobin di dalam darah yang membantu kasus anemia.
Selain itu, pete mengandung banyak kalium tapi lebih rendah garam yang membuatnya ideal mengatasi tekanan darah.
Petai kaya akan serat, sehingga dapat membantu memulihkan aktivitas usus secara normal dan mengatasi masalah sembelit tanpa menggunakan obat pencahar.