Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Munculnya Penyakit Akibat Kelelahan Usai Libur Panjang, Apa Itu?

Kompas.com - 31/10/2020, 18:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan tanggal 28 dan 30 Oktober ditetapkan sebagai cuti bersama. Keputusan cuti itu berkenaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020.

Sementara, tanggal 31 Oktober dan 1 November merupakan hari Sabtu dan Minggu.

Kondisi tersebut pun mengakibatkan adanya libur panjang selama lima hari, yakni mulai 28 Oktober sampai 1 November 2020.

Meski begitu, bagi masyarakat yang berlibur panjang perlu mewaspadai penyakit yang muncul karena kelelahan.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengungkapkan ada kelompok penyakit yang akan terjadi di masa liburan panjang ini, termasuk penyakit akibat kelelahan dan kekambuhan penyakit kronis.

Menurutnya, kondisi kelelahan dan kambuhnya penyakit kronis akan membawa risiko kerentanan tertular virus corona.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia: 10 Bulan 45,8 Juta Orang Terinfeksi Corona

Ari menjelaskan, penyakit yang biasanya terjadi tak lama setelah liburan atau setelah seseorang menjalankan perjalanan yang melelahkan adalah penyakit infeksi pernafasan atas dan diare.

"Sebagaimana kita ketahui untuk sampai di tempat liburan seseorang harus melakukan perjalanan yang melelahkan, baik dengan kendaraan sendiri atau pun dengan kendaraan umum, baik bus atau kereta api," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Ia menambahkan, ketika menempuh perjalanan, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang seadanya.

Tindakan ini dilakukan lantaran masyarakat berpikir kembali apabila makan dan minum di restoran yang penuh pengunjung.

"Keadaan ini akan menyebabkan daya tahan tubuh mereka menjadi menurun. Jika hal ini terjadi maka mereka mudah sekali mengalami penyakit flu atau infeksi saluran nafas atas," ujar Ari.

Baca juga: Libur Panjang Akhir Oktober, Ini Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Corona

Karena pola tersebut, Ari memperkirakan sebagian masyarakat yang tidak jeli dengan kebersihan makanan akan mudah terjangkit penyakit diare dan infeksi saluran napas.

Menurut Ari, penyakit diare dan infeksi saluran napas sangat mendominasi bagi para traveler.

Apalagi umumnya para traveler dinilai kurang istirahat dan kurang bergerak saat mengendarai kendaraan.

Biasanya, kata dia, para traveler juga sempat mengalami sakit kepala dan mengalami pegal-pegal sesampainya di rumah setelah menempuh perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com