Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 29 Oktober: 44,7 Juta Kasus | Presiden Afrika Selatan Karantina Mandiri

Kompas.com - 29/10/2020, 08:59 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Para pekerja akan bekerja dari rumah.

Baca juga: Gelombang Dua Covid-19, Perancis Umumkan Pembatasan Baru hingga 1 Desember 2020

Amerika Serikat

Saat kasus Covid-19 melonjak di seluruh AS, mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Dr. Scott Gottlieb, menyebutkan, apa yang terjadi di benua itu mirip dengan yang terjadi di negaranya.

"Kenyataannya adalah kepadatan epidemi yang sedang berlangsung di negara-negara Eropa  seperti Prancis, Italia, dan Inggris saat ini jauh melebihi apa yang sedang berlangsung di Amerika Serikat,” kata dia dikutip dari CNN.

Ia memprediksi, kasus di AS pada November 2020 akan seperti kasus di keseluruhan Eropa saat ini.

Situasi di AS diperkirakan akan menjadi lebih buruk.

"Apa yang kami miliki adalah penyebaran yang sangat menyebar. Kami berada di awal bagian curam dari kurva epidemi itu sekarang,” ujar dia.

China

Calon vaksin corona Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).AFP/NOEL CELIS Calon vaksin corona Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).
Pada Selasa (27/10/2020), otoritas kesehatan di Xinjiang, China, melaporkan 183 kasus Covid-19 setelah menyelesaikan program pengujian massal.

Dari jumlah tersebut, hanya 22 orang yang menunjukkan gejala, dan 161 orang lainnya asimptomatik. 

Sejauh ini, otoritas kesehatan setempat telah menyelesaikan pengujian massal terhadap 4,74 juta orang.

Program ini diluncurkan setelah satu kasus tanpa gejala muncul pada akhir pekan lalu.

Jerman

Jerman melaporkan rekor baru kasus infeksi virus corona. Negara itu baru saja melaporkan 14.964 kasus harian dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut melebihi jumlah pada Sabtu yakni sebanyak 14.714 kasus.

Dengan adanya kenaikan angka kasus ini, Kanselir Angela Merkel mengatakan, pihaknya akan membahas langkah lanjutan untuk menahan penyebaran virus corona di negara itu dengan pemimpin di 16 negara bagian Jerman.

Meskipun saat ini Eropa tengah menghadapi gelombang kedua virus corona, namun jumlah kematian di benua itu tak menunjukkan adanya peningkatan.

Hal ini terjadi di beberapa negara Eropa.

Angka kematian di Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya, tidak mengalami peningkatan.

Baca juga: Update Corona Dunia 22 Oktober: AS Ingin Percepat Pengadaan Vaksin | Menkes Jerman Positif Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com