Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia: 44,2 Juta Infeksi | Demo Rusuh Tolak Pembatasan Covid-19 di Italia

Kompas.com - 28/10/2020, 07:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Di antaranya, yakni satu termasuk pedagang, pemilik restoran dan pemilik usaha kecil yang memprotes dengan damai, yang lainnya termasuk penggemar klub sepak bola Juventus dan Torino.

Melansir CNN, Selasa (27/10/2020), banyak demonstran yang berasal dari kalangan penggemar klub sepak bola tersebut memiliki catatan kriminal.

Puluhan orang, termasuk 10 petugas polisi, terluka dalam bentrokan itu ketika pengunjuk rasa yang kejam melemparkan batu, petasan dan botol ke arah polisi, dan membakar tong sampah.

Aljazair

Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune dirawat di rumah sakit. Ia dirawat usai beberapa hari melakukan isolasi mandiri.

Dilansir Aljazeera, Selasa (27/10/2020), kondisi Tebboune dalam keadaan baik dan kondisi stabil.

Tebboune secara sukarela melakukan isolasi mandiri usai dugaan adanya salah satu pejabat di kantornya yang terpapar virus corona.

"Kesehatannya stabil dan tidak menimbulkan kekhawatiran apa pun, dan dia melanjutkan aktivitas sehari-harinya dari pusat perawatan," pernyataan kantor kepresidenan Aljazair.

Sejauh ini, Aljazair secara resmi telah mengkonfirmasi lebih dari 55.000 kasus virus corona, dengan hampir 2.000 kematian.

Baca juga: Update: 12 Vaksin Corona Masuki Uji Coba Tahap 3, 6 Disetujui Terbatas

WHO

Masih dari sumber yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak orang-orang di seluruh dunia untuk tidak menyerah dalam perang melawan virus corona.

Pasalnya, kasus Covid-19 melonjak kembali dan menekankan perlunya memakai masker, menjaga jarak fisik, dan tindakan pencegahan lain.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memahami adanya kelelahan saat pandemi yang dirasakan beberapa orang.

Namun, dia tetap enekankan perlunya melanjutkan tindakan untuk menahan penyebaran virus yang belum ada obat atau vaksinnya ini.

"Bekerja dari rumah, anak-anak disekolahkan dari jarak jauh, tidak dapat merayakan pencapaian bersama teman dan keluarga atau tidak berada di sana untuk meratapi orang yang dicintai - itu sulit dan kelelahan itu nyata. Tapi kita tidak bisa menyerah. Kita tidak boleh menyerah," kata Tedros.

Di seluruh dunia, tetapi khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, kasus baru melonjak melebihi level yang terlihat pada gelombang pertama pandemi pada Maret.

Baca juga: [HOAKS] Pernyataan Aliansi Dokter Sedunia Seputar Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com