KOMPAS.com - Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (28/10/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 44.221.045 (44,2 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 32.428.834 (32,4 juta) pasien telah sembuh, dan 1.171.128 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 10.621.083 dengan rincian 10.541.303 pasien dengan kondisi ringan dan 79.780 dalam kondisi serius.
Sejumlah negara kembali melakukan pembatasan setelah terjadi gelombangkedua dan ketiga virus corona. Terutama terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia dan Spanyol.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat, 9.033.987 kasus, 232.008 orang meninggal, total sembuh 5.872.916
2. India, 7.988.853 kasus, 120.054 orang meninggal, total sembuh 7.257.194
3. Brasil, 5.440.903 kasus, 157.981 orang meninggal, total sembuh 4.904.046
4. Rusia, 1.547.774 kasus, 26.589 orang meninggal, total sembuh 1.158.940
5. Perancis, 1.198.695 kasus, 35.541 orang meninggal, total sembuh 112.716
6. Spanyol, 1.174.916 kasus dan 35.298 orang meninggal.
7. Argentina, 1.116.609 kasus, 29.730 orang meninggal, total sembuh 921.344
8. Kolombia, 1.033.218 kasus, 30.565 orang meninggal, total sembuh 932.882
9. Inggris, 917.575 kasus dan 45.365 orang meninggal
10. Meksiko, 895.326 kasus, 89.171 orang meninggal, total sembuh 655.118
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (27/10/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.520. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 396.454 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.576 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 322.248 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 101 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 13.512 orang.
Menurut penghitungan dari Reuters, hampir setengah juta orang di Amerika Serikat (AS) telah tertular virus corona dalam tujuh hari terakhir.
Tak hanya itu, ada lebih dari 5.600 orang meninggal akibat virus yang bermula dari China itu di seluruh negeri pada pekan lalu dan pasien rawat inap melonjak 13 persen.
Illinois, yang muncul sebagai hot spot dalam beberapa pekan terakhir, melaporkan lebih dari 31.000 kasus baru dalam tujuh hari terakhir.
Untuk mencoba dan menahan lonjakan tersebut, Gubernur Illinois JB Pritzker memberlakukan pembatasan baru di enam dari 11 wilayah.
Pakar kesehatan percaya virus melonjak karena pertemuan sosial pribadi dan mulai kelelahan dengan tindakan pencegahan Covid-19.
Italia
Para demonstran di Negeri Pizza memprotes pembatasan baru yang diterapkan pemerintah Italia guna menekan peningkatan kasus Covid-19 berujung rusuh.
Polisi mengatakan sekitar 2.500 orang muncul di kota Turin dalam dua kelompok terpisah.
Di antaranya, yakni satu termasuk pedagang, pemilik restoran dan pemilik usaha kecil yang memprotes dengan damai, yang lainnya termasuk penggemar klub sepak bola Juventus dan Torino.
Melansir CNN, Selasa (27/10/2020), banyak demonstran yang berasal dari kalangan penggemar klub sepak bola tersebut memiliki catatan kriminal.
Puluhan orang, termasuk 10 petugas polisi, terluka dalam bentrokan itu ketika pengunjuk rasa yang kejam melemparkan batu, petasan dan botol ke arah polisi, dan membakar tong sampah.
Aljazair
Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune dirawat di rumah sakit. Ia dirawat usai beberapa hari melakukan isolasi mandiri.
Dilansir Aljazeera, Selasa (27/10/2020), kondisi Tebboune dalam keadaan baik dan kondisi stabil.
Tebboune secara sukarela melakukan isolasi mandiri usai dugaan adanya salah satu pejabat di kantornya yang terpapar virus corona.
"Kesehatannya stabil dan tidak menimbulkan kekhawatiran apa pun, dan dia melanjutkan aktivitas sehari-harinya dari pusat perawatan," pernyataan kantor kepresidenan Aljazair.
Sejauh ini, Aljazair secara resmi telah mengkonfirmasi lebih dari 55.000 kasus virus corona, dengan hampir 2.000 kematian.
Masih dari sumber yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak orang-orang di seluruh dunia untuk tidak menyerah dalam perang melawan virus corona.
Pasalnya, kasus Covid-19 melonjak kembali dan menekankan perlunya memakai masker, menjaga jarak fisik, dan tindakan pencegahan lain.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memahami adanya kelelahan saat pandemi yang dirasakan beberapa orang.
Namun, dia tetap enekankan perlunya melanjutkan tindakan untuk menahan penyebaran virus yang belum ada obat atau vaksinnya ini.
"Bekerja dari rumah, anak-anak disekolahkan dari jarak jauh, tidak dapat merayakan pencapaian bersama teman dan keluarga atau tidak berada di sana untuk meratapi orang yang dicintai - itu sulit dan kelelahan itu nyata. Tapi kita tidak bisa menyerah. Kita tidak boleh menyerah," kata Tedros.
Di seluruh dunia, tetapi khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, kasus baru melonjak melebihi level yang terlihat pada gelombang pertama pandemi pada Maret.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/28/070000265/update-corona-di-dunia--44-2-juta-infeksi-demo-rusuh-tolak-pembatasan-covid