Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Lapan Sedang Mencari Alien? Ini Penjelasan Lengkapnya...

Kompas.com - 27/10/2020, 22:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter ramai dengan topik "Lapan" dan "Alien" pada Selasa (27/10/2020).

Kata kunci "Lapan" ditwit sebanyak 1.785 kali dan "Alien" lebih banyak yaitu 38.600 kali. 

Sejumlah netizen menyebut bahwa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tengah memiliki projek untuk mencari alien.

"Lapan mo nyari alien sama planek layak huni,,Kalo nemu yg gak layak skalian aja renovasi minta dana BSPS," tulis akun Twitter sang pemimpin, @HamidFa32881616.

"Orang Indonesia mah aneh, lapan cari alien dan planet layak huni dibilang halu," tulis akun Twitter Nama tidak boleh kosong, @jejdhdbridygaad.

Baca juga: Peneliti Sebut Alien di 1000 Bintang Terdekat Bisa Awasi Bumi

Benarkah Lapan tengah memiliki projek "mencari alien"?

Menanggapi hal itu, Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging Mumpuni membantah kabar bahwa Lapan sedang mencari alien.

"Untuk klarifikasi, kami tidak pernah membuat rencana penelitian mencari alien, padahal peneliti yang bersangkutan tidak menyebut soal alien," ujar Emmanuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Observasi astronomi

Sementara itu, Kepala Lapan Thomas Djamaludin menjelaskan bahwa sejak 2017 pihaknya bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana), Pemerintah Provinsi NTT dan Pemkab Kupang membangun Observatorium Nasional di Gunung Timau, Kabupaten Kupang, NTT.

"Fasilitasnya utamanya adalah teleskop 3,8 meter, terbesar di Asia Tenggara. Semula ditargetkan selesai 2020, namun tertunda jadi 2021 karena beberapa kendala, antara lain akses jalan dan pandemi Covid-19," ujar Thomas saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Ia menambahkan, pihaknya juga membangun Pusat Sains di Tilong, Kupang, sebagai pusat edukasi publik.

Menurutnya, tujuan utama fasilitas tersebut sebagai pusat observasi astronomi dan pemberdayaan kawasan timur Indonesia.

Thomas menjelaskan, observasi astronomi mencakup objek-objek tata surya, seperti planet, komet, dan asteroid, fisika bintang dan galaksi, struktur besar alam semesta, hingga planet-planer di luar tata surya.

"'Pencarian 'makhluk luar angkasa' adalah gaya bahasa media. Bahasa teknisnya adalah pencarian planet-planet di luar tata surya (exoplanet) yang layak bagi kehidupan," ujar Thomas.

"Pencarian exoplanet hanya salah satu program yang direncanakan," lanjut dia.

Baca juga: Sutradara Story of Kale Akan Polisikan Pembajak Film, Ini Sanksi Hukumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com