Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Perlindungan Terhadap Virus Corona Menurun di Populasi Inggris

Kompas.com - 27/10/2020, 18:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Antibodi adalah protein yang dihasilkan tubuh secara alami untuk melawan infeksi. Sedangkan IgG adalah satu jenis antibodi (tes tidak dirancang untuk mendeteksi jenis antibodi lain). Tim peneliti lain telah menemukan bahwa jenis antibodi lain dapat bertahan lebih lama daripada IgG.

Baca juga: Sistem Kekebalan Tubuh, Gejala Parah Covid-19, dan Mutasi Virus Corona...

Masih dari CNN, hasil dari penelitian oleh ICL itu juga mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki gejala Covid-19 cenderung kehilangan antibodi yang dapat dideteksi lebih cepat daripada mereka yang mengalami infeksi yang lebih parah.

Anak muda yang sembuh dari Covid-19 kehilangan antibodi lebih lambat daripada orang-orang yang lebih tua dari 75 tahun menurut penelitian.

Namun, belum diketahui apakah antibodi memberikan tingkat kekebalan yang efektif terhadap Covid-19 atau berapa lama seseorang kebal terhadap infeksi ulang virus corona.

Minimnya infomasi

Beberapa infeksi, seperti campak, menyebabkan apa yang disebut kekebalan mensterilkan. Orang yang terinfeksi campak memiliki antibodi yang dapat dideteksi selama bertahun-tahun setelah terinfeksi.

Akan tetapi para ilmuwan masih memiliki sedikit informasi terkait virus corona.

Selain itu belum diketahui secara pasti apa kontribusi kekebalan sel T dan respons memori tubuh terhadap ancaman seperti Covid-19 yang akan berperan dalam memberikan perlindungan jika seseorang kembali terpapar SARS-CoV-2.

Lebih banyak penelitian diperlukan untuk lebih memahami risiko infeksi ulang yang sedang berlangsung.

Baca juga: Ramai Soal Jurassic Park, Ini Sejarah Komodo dan Taman Nasional Komodo

Studi yang dilakukan ICL memiliki batasan, yaitu sampel tidak diambil dari orang yang sama berulang kali, tapi dari orang yang berbeda seiring waktu.

Menurut peneliti ada kemungkinan orang-orang yang telah terpapar virus korona cenderung tidak ikut serta dari waktu ke waktu dan itu mungkin telah mengubah jumlahnya

"Studi yang sangat besar ini telah menunjukkan bahwa proporsi orang dengan antibodi yang terdeteksi menurun seiring waktu," kata Helen Ward dari Fakultas Kedokteran di Imperial College London.

Menurut Ward, pihaknya belum tahu apakah hal itu akan membuat orang-orang berisiko terinfeksi ulang, tapi penting bahwa setiap orang terus mengikuti panduan untuk mengurangi risiko bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com