KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menata dan mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir Kompas.com, Selasa (27/10/2020), salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat.
Pulau itu akan disulap menjadi destinasi wisata premium dengan pendekatan konsep geopark. Meski begitu penataan kawasan ini menuai pro dan kontra.
Beberapa pihak menilai pemerintah sebaiknya tidak melakukan pembangunan di habitat asli komodo di Taman Nasional Komodo.
Bagaimana sejarah adanya komodo dan Taman Nasional Komodo?
Baca juga: Benarkah Jurassic Park Komodo Ancam Konservasi? Ini Kata Peneliti LIPI
Komodo merupakan binatang purba raksasa dengan nama latinVaranus komodoensis.
Komodo terkadang juga disebut kadal raksasa. Sejarah mencatat, ada komodo yang panjang dari ujung moncong hingga ujung ekor mencapai 3,13 meter.
Berat binatang yang kulitnya tebal bersisik itu rata- rata 50 kilogram (kg) meski ada yang bisa mencapai 100 kg.
Ia tidak hanya hidup dan berkembangbiak di Pulau Komodo, tapi juga di Pulau Rinca, Gili Montang, serta beberapa pulau kecil di kawasan Taman Nasional Komodo serta daratan Pulau Flores.
Dikutip Antaranews, 8 Agustus 2019, binatang langka satu-satunya di dunia itu pertama kali ditemukan oleh seorang penjelajah asal Belanda bernama JKH Van Steyn sekitar tahun 1910 di Pulau Komodo.
Van Steyn mempublikasikan dan menyebarluaskan adanya pulau "buaya" itu ke seluruh dunia melalui hasil fotonya.
Kabar itu kemudian sampai ke Direktur Museum Zoologi Bogor, PA Owens. Pada 1912, Owens lalu menuliskan karya ilmiah tentang hasil dokumentasi komodo yang disebarluaskan oleh penjelajah itu.
Jurnal ilmiah yang berjudul "On a Large Varanus Species from an Island of Komodo" itu kemudian menjadi bagian dari perpustakaan di The New York Botanical Garden.
Jurnal ilmiah itu membuat keberadaan komodo terkenal hingga seantero dunia. Lalu pada 1926 seorang penjelajah bernama W Douglas Burden melakukan ekspedisi untuk menemukan pulau "buaya" itu.
Dia membawa 12 ekor komodo yang diawetkan dan 2 ekor lagi dalam keadaan masih hidup. Tiga dari komodo yang diawetkan, dipamerkan di Museum Sejarah Alam Amerika. Douglas kemudian mempopulerkan komodo dengan sebutan "Komodo Dragon".
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.