Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mati Terlindas Mobil, Apakah Kumbang Ironclad Ada di Indonesia?

Kompas.com - 27/10/2020, 14:13 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Belakangan ini, di media sosial ramai perbincangan tentang seekor kumbang yang diperlihatkan mampu bertahan hidup meski telah dilindas mobil.

Kemampuan kumbang tersebut dapat dilihat pada video-video yang beredar di media sosial Twitter, salah satunya yang diunggah oleh akun @SDG2030 pada Jumat (23/10/2020).

Diberitakan Kompas.com, Minggu (25/10/2020), kumbang tersebut bernama ironclad atau kumbang besi.

Ketahanan tubuh kumbang tersebut sangat luar biasa, karena mampu bertahan dari tekanan sekitar 39.000 kali beratnya sendiri.

Jika dianalogikan, kemampuan itu setara dengan seorang pria dengan bobot 200 pon atau 90 kilogram yang mampu menahan tekanan sebesar 7,8 juta pon.

Baca juga: Kumbang Tangguh Ini Jadi Inspirasi Ilmuwan untuk Rancang Pesawat Lebih Kuat

Lantas, apakah kumbang ironclad bisa ditemukan di Indonesia?

Peneliti Kumbang dari Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Raden Pramesa Narakusumo, mengatakan kumbang ironclad memiliki nama ilmiah phloeodes diabolicus dan berasal dari famili zopheridae.

"Secara spesifik, kumbang jenis ini, phloedes diabolicus, tidak ditemukan di Indonesia karena habitatnya ada di benua Amerika. Tapi ada juga jenis-jenis lain dari zopheridae yang hidup di wilayah Indonesia," kata Pramesa saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/10/2020).

Pramesa menjelaskan, alasan di balik kekuatan kumbang ironclad yang luar biasa adalah memiliki eksoskeleton yang tebal dan sangat kuat.

Baca juga: Apa Rahasia Ironclad, Si Kumbang Super yang Tak Mati Terlindas Mobil

Eksoskeleton adalah lapisan "tulang" yang melapisi organ tubuh lainnya. Lapisan ini dimiliki oleh serangga, berbeda dengan hewan vertebrata yang memiliki endoskeleton.

"Beberapa jenis kumbang mengalami reduksi pada sayapnya sehingga tidak dapat terbang. Sebagai mekanisme perlindungan diri, kumbang yang tidak dapat terbang tersebut mempunyai strategi untuk dapat mengeraskan tubuh mereka, sehingga mereka tidak mudah untuk menjadi mangsa dari hewan lainnya," kata Pramesa.

Dia menjelaskan kumbang ironclad juga tidak dapat terbang. Menurut penelitian, kumbang tersebut memiliki lapisan eksoskeleton yang tebal dan memiliki struktur yang sangat unik.

"Seperti pada sutura di bagian elytra (seludang sayap) yang memiliki mekanisme interlocking saling silang dan juga di antara lapisan eksokeleton dorsal (atas) dan (ventral) terdapat mekanisme interdigitated lateral support," kata Pramesa.

Baca juga: Ahli Ciptakan Kamera Super Mini untuk Kumbang, Ini Tujuannya

Inspirasi biomimetik

Pramesa mengatakan studi sistemik tentang kumbang ironclad sudah lama dilakukan. Kumbang jenis ini sudah diteliti pada 1851, namun untuk studi biomimetiknya baru belakangan ini dilakukan.

Studi biomimetik atau biomimikri adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam (hewan dan tumbuhan), kemudian menirunya untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan kompleks manusia sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com