Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Terus Didemo, Pemerintah Thailand Janji Tetap Lindungi Monarki

Kompas.com - 19/10/2020, 19:05 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Protes tanpa pemimpin diselenggarakan di platform Telegram, dengan lokasi yang diumumkan di media sosial.

Sepanjang hujan lebat yang terjadi, pengunjuk rasa menyerukan Perdana Menteri Prayut untuk mundur dan pihak berwenang untuk membebaskan pengunjuk rasa yang ditahan.

Jumlah kerumumnan diperkirakan sekitar 20.000 orang dan 74 orang ditangkap di tiga lokasi.

Prayut, yang membantah telah merekayasa pemilihan umum tahun lalu, menegaskan tak akan mundur.

Pada Minggu, ia memperingatkan bahwa meningkatnya jumlah massa anti-pemerintah di seluruh negara mungkin digunakan oleh para penggiat untuk memicu kekerasan.

Istana belum mengomentari protes ini.

"Negara membutuhkan orang-orang yang mencintai negara dan mencintai institusi kerajaan," kata Raja Thailand Maha Vajiralongkom.

Dimulai oleh mahasiswa, gerakan protes menarik dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan selebriti Thailand semakin menunjukkan dukungan mereka dengan memposting pesan ke jutaan pengikut mereka.

Baca juga: Update Bantuan Subsidi Gaji: Ini 5 Hal yang Perlu Pekerja Ketahui!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com