KOMPAS.com - Menurut sebuah studi Universitas Columbia, New York, AS jumlah warga Amerika Serikat yang hidup dalam kemiskinan bertambah sebanyak 8 juta orang sejak Mei.
Pertumbuhan angka kemiskinan ini diketahui setelah bantuan dampak wabah virus corona berakhir.
Berdasarkan the federal Cares Act, stimulus diberikan sebesar 1.200 dollar AS sebanyak satu kali kepada warga AS dan tambahan 600 dollar AS kepada pekerja yang menganggur setiap minggu.
Stimulus tersebut berhasil mengimbangi tingkat kemiskinan yang meningkat di musim semi, tapi efeknya hanya sementara.
Setelah bantuan berkurang menjelang akhir musim panas, tingkat kemiskinan terutama di kalangan minoritas dan anak-anak, kembali meningkat.
"Terlepas dari kekurangannya (peraturan yang ada), secara luas berhasil mencegah peningkatan kemiskinan yang besar," kata seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Columbia, Zach Parolin seperti dikutip dari nbcnews, (17/10/2020).
Baca juga: Inggris dan AS Akan Mulai Uji Coba Paspor Kesehatan Corona, Apa Itu?
Sebelumnya stimulus menyelamatkan sekitar 18 juta orang Amerika dari kemiskinan pada April 2020.
Namun BBC juga menulis, pada September 2020 tingkat kemiskinan mencapai 16,7 persen, naik dari 15,3 persen pada Februari 2020 dan 14,3 persen pada Mei 2020.
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, sebuah keluarga beranggotakan empat orang dengan penghasilan 26.200 dollar AS setahun atau kurang dari itu, dianggap hidup di bawah garis kemiskinan.
Jumlah total orang di AS yang hidup dalam kemiskinan sebanyak 55 juta, termasuk 8 juta orang yang bergabung sejak Mei.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.