Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Infeksi Ulang Covid-19 Disebutkan Bisa Lebih Parah...

Kompas.com - 15/10/2020, 15:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pandori mengatakan bahkan orang yang telah pulih harus terus mengikuti pedoman seputar jarak sosial, masker wajah, dan cuci tangan.

Para ilmuwan hingga kini masih bergulat dengan masalah pelik virus corona dan kekebalan.

Baca juga: Saat Johnson & Johnson dan Eli Lilly Hentikan Uji Coba Obat Antibodi dan Vaksin Covid-19...

Kasus infeksi ulang

Mereka belum mengetahui tentang apakah semua orang menjadi kebal setelah terinfeksi Covid-19, bahkan orang dengan gejala yang sangat ringan.

Selain itu juga belum mengetahui tentang berapa lama perlindungan itu akan bertahan.

Beberapa kasus infeksi ulang lain di dunia ditemukan antara lain di Hong Kong, Belgia, dan Belanda.

Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Siap pada Januari 2021?

Namun pasien-pasien itu tidak mengalami gejala yang lebih serius daripada gelombang pertama.

Lalu satu kasus di Ekuador mengalami gejala yang lebih parah, tetapi tidak memerlukan perawatan rumah sakit.

Saat ini masih awal pandemi, sehingga masih belum banyak informasi yang bisa didapat.

Menurut para ilmuwan kemungkinan saat negara-negara mengalami gelombang kedua virus, barulah jawaban yang lebih jelas bisa didapatkan.

Baca juga: Saat Johnson & Johnson dan Eli Lilly Hentikan Uji Coba Obat Antibodi dan Vaksin Covid-19...

Petugas dari Kelurahan Pondok Labu membawa peti mati saat sosialisasi mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker di kawasan RW 05 dan Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2020). Sosialisasi terkait bahaya penularan Covid-19 ini dihadiri Camat Cilandak.KRISTIANTO PURNOMO Petugas dari Kelurahan Pondok Labu membawa peti mati saat sosialisasi mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker di kawasan RW 05 dan Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2020). Sosialisasi terkait bahaya penularan Covid-19 ini dihadiri Camat Cilandak.

Sementara itu, melansir Fox News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan infeksi ulang virus corona sangat dimungkinan.

Pimpinan teknis untuk Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove menjelaskan infeksi ulang masih dimungkinkan terjadi, meski seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 sudah memiliki antibodi tersendiri di dalam tubuhnya.

Sejauh ini, tidak diketahui secara pasti berapa kuat imun tubuh dari virus corona dan berapa lama akan bertahan.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Karena itu, dirinya mengimbau pentingnya menjaga jarak, etika bersin, serta panduan kesehatan lain yang berlaku.

Apabila seseorang kembali terpapar virus corona untuk kedua kalinya, maka ada tiga kemungkinan yang terjadi.

Pertama, muncul gejala yang lebih buruk dari infeksi sebelumnya yang mengarah ke penyakit yang lebih parah.

Kedua, akan terjadi gejala yang sama seperti infeksi pertama, dan ketiga, bisa terjadi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, yang memproduksi antibodi dan respons memori yang bertaham cukup lama.

Baca juga: Riset AS Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com