Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Lama Waktu Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda

Kompas.com - 12/10/2020, 15:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selain meneliti obat dan vaksin yang tepat untuk melawan virus corona Covid-19, bagaimana virus tersebut bertahan hidup juga tengah diteliti oleh para ahli dan ilmuwan. 

Di antaranya yang dilakukan para peneliti dari Badan Sains Nasional Australia (CSIRO).

Mereka meneliti mengenai berapa lama partikel virus corona dapat bertahan di permukaan suatu benda.

Dari penelitian yang dipublikasikan di Virology Journal sebagaimana dikutip dari Medical Express menunjukkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 

  • Virus SARS-CoV-2 akan bertahan lebih lama saat suhu lebih rendah
  • Cenderung bertahan lebih lama pada permukaan benda yang tidak berpori atau halus seperti kaca, baja tahan karat dan vinil dibandingkan permukaan komplek berpori seperti kapas
  • Bertahan lebih lama di atas uang kertas dibandingkan uang kertas plastik

Baca juga: Partikel Virus Bisa Bertahan hingga Dua Bulan di Dalam Tubuh, Ini Saran Epidemiolog

Pentingnya cuci tangan

Wakil Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (ACDP) Dr Debbie Eagles mengatakan, hasil dari penelitian ini makin memperkuat bukti bahwa cuci tangan yang benar dan membersihkan permukaan suatu benda secara teratur adalah hal yang baik.

“Pada suhu 20 derajat celcius, yang setara dengan suhu ruangan, kami menemukan bahwa virus itu sangat kuat, bertahan selama 28 hari pada permukaan yang halus seperti kaca yang ditemukan pada layar ponsel,” kata Eagles dikutip dari The Guardian (11/10/2020)

Dari penelitian ini juga menunjukkan virus corona penyebab Covid-19 dapat lebih lama bertahan dibandingkan Influenza A yang bertahan di permukaan benda selama 17 hari.

Direktur ACDP Profesor Trevor Drew juga menyampaikan, adanya penelitian ini maka dapat membantu menjelaskan presistensi nyata dan penyebaran virus di lingkungan sejuk.

Sebab dari percobaan yang dilakukan pada suhu 30 derajat celcius dan 40 derajat celcius waktu bertahan hidup SARS-CoV-2 menunjukkan penurunan.

Penelitian ini dianggap penting untuk dilakukan guna mengembangkan bagaimana strategi mitigasi risiko penularan.

Baca juga: Sudah Mati, Sisa Virus Masih Bisa Terdeteksi Alat Tes PCR dalam Jangka Waktu Lama

Ketahanan virus

Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan pengeringan virus dalam lendir buatan di permukaan benda yang berbeda.

Penelitian juga dilakukan dalam kegelapan guna menghilangkan efek sinar UV karena sejumlah penelitian menunjukkan sinar ini dapat mematikan virus.

Virus kemudian diberi perlakukan suhu yang berbeda.

Secara lengkap hasil penelitian yang disarikan dari Virology Journal sebagai berikut:

Pada suhu 20 derajat celcius (berkisar suhu ruangan) virus dapat bertahan hingga 28 hari pada permukaan tidak berpori yang diuji yakni (kaca, permukaan polimer, baja tahan karat, vinil dan kertas).

Pada bahan berpori (kain katun) virus hanya bertahan 14 hari.

Kebanyakan virus tidak bertahan lama pada katun yang menunjukkan efek adsorpsi langsung.

Pada suhu 30 derajat celcius virus bertahan hanya selama 7 hari pada stainless steel, bahan polimer dan kaca.

Adapun pada vinil dan kain katun hanya bertahan 3 hari.

Untuk kertas virus masih bisa bertahan selama 21 hari.

Pada suhu 40 derajat celcius kemampuan virus jauh berkurang.

Virus bertahan tak sampai 24 jam pada kain katun dan kurang dari 48 jam untuk permukaan lain.

Baca juga: 5 Studi Terbaru Terkait Virus Corona

Dikritik

Melansir dari BBC Prof Ron Eccles, mantan direktur Common Cold Center di Universitas Cardiff, mengkritik penelitian tersebut dan mengatakan bahwa virus dapat bertahan selama 28 hari bisa menyebabkan "ketakutan yang tidak perlu di masyarakat".

“Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin serta jari-jari kotor dan penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai media untuk menyebarkan virus,” katanya.

Ia menjelaskan lendir segar adalah lingkungan yang tidak ramah bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus serta dapat mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus.

"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan daripada berhari-hari," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com