Dan, akhirnya dieksekusi, 2012.
Sebelum misi sesungguhnya dijalankan, Felix melalui 2 kali uji coba terjun bebas dari ketinggian yang rendah.
Uji coba pertama, Felix terjun bebas dari ketinggian 29,828 km, lalu pada Juli ketinggian uji coba ini bertambah menjadi 29,610 km.
Di hari pelaksanaan, 14 Oktober 2012, Felix melompat dari ketinggian 38,967 km dan berhasil mendarat di Bumi.
Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa ESA Terbang di Atas Kawah Es Mars, Ini Penampakannya
Melansir laman Federasi Olahraga Udara Dunia FAI, aksi Felix ini memecahkan 3 rekor sekaligus.
Pertama, lompatan dengan kecepatan vertikal tertinggi, yakni 1.357,6 km/jam.
Kedua, sebagai lompatan tertinggi dari 38,967 km di atas permukaan laut.
Dan rekor ketiga adalah terjun bebas tertinggi tanpa parasut, setinggi 36,4 km di atas permukaan laut.
Setelah sukses mendarat di Bumi, Felix langsung berlutut dan mengangkat kedua tangannya.
Ketika berada di ketinggian dan melakukan terjun bebas itu, ia menyebut sudah melupakan semua tentang target dari misi yang dilakukannya untuk mendapatkan data-data ilmiah atau memecahkan rekor.
"Biarkan saya memberitahumu, ketika saya berdiri di sana, kita akan menjadi merasa rendah. Kita tidak akan berpikir soal memecahkan rekor atau mendapatkan data-data ilmiah, satu-satunya yang kita inginkan adalah kembali ke Bumi dalam kondisi hidup," kata Felix.
Berdasarkan laporan BBC, aksi itu berlangsung tidak sampai 10 menit, yakni hanya 4 menit 20 detik hingga akhirnya Felix kembali menapakkan kakinya di Bumi.
Namun, saat di tengah perjalanan Felix menyebut kaca helm yang ia kenakan berkabut sehingga ia mengira tidak dapat menyelesaikan misinya dengan baik.
Sebenarnya, bagaimana aksi ekstrem ini bisa dilakukan?
Ternyata, hal itu karena pakaian khusus yang dikenakan oleh Felix, yang dapat membuatnya bertahan dalam kondisi tekanan udara yang berbeda.
Berdasarkan laman Space, siapa pun bisa mencoba aksi sejenis, atau bahkan jika dilakukan di ketinggian yang lebih dari pada Felix.
Hanya saja, akan dibutuhkan pakaian khusus yang berbeda untuk melindungi orang tersebut dari kondisi yang jauh lebih ekstrem di atas sana.
Kecepatan yang akan dihasilkan pun akan menjadi lebih tinggi jika angka ketinggian bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.