Semua peti itu berasal dari periode akhir dinasti ke-26 sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Selama berabad-abad, para penjarah dan perampok kuburan yang mencari barang berharga telah merusak banyak situs pemakaman di seluruh Mesir, sehingga membuat sarkofagus tersegel seperti ini sangat langka dan berharga bagi sains.
Waziri sangat bangga bahwa penggalian terbaru sepenuhnya dipimpin oleh orang Mesir, meski sempat mengalami penundaan dan pembatasan akibat virus corona.
Menteri Pariwisata dan Barang Kuno Mesir Khaled el-Enany mengatakan, semua sarkofagus dan mumi itu akan dipamerkan di Musemum Agung Mesir yang baru.
Museum itu telah dijadwalkan untuk dibuka tahun ini, tetapi terpaksa mundur karena pandemi.
"Museum yang akan dibuka pada 2021 telah menelan biaya 1 miliar dollar AS dan akan menjadi salah satu museum terbesar di dunia yang didedikasikan untuk satu peradaban," kata el-Enany.
"Ini luar biasa karena menghadap ke Piramida Agung Giza dan memiliki arsitektur yang indah. Seluruh koleksi unta Tutankhamun akan ditampilkan untuk pertama kalinya dengan lebih dari 5.000 objek," lanjutnya.
Penemuan Saqqara hanyalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi penting yang berusaha dipublikasikan oleh Mesir.
Baca juga: Google Luncurkan Penerjemah Hieroglif Bahasa Mesir Kuno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.